jpnn.com, TANAH DATAR - Bencana banjir dan longsor kembali melanda Kabupaten Tanahdatar, Solok Selatan (Solsel), Solok dan Kota Solok, Sumatera Barat (Sumbar), Minggu (4/11).
Di Tanahdatar bencana dipicu meluapnya Batang Sinamar. Satu unit jembatan di Saborang Sosai Jorong Kotogadang, Nagari Pangian, Kecamatan Lintaubuo putus akibat disapu luapan sungai, Minggu (4/11) sekitar pukul 14.30.
BACA JUGA: Hasto Yakini Kiai Maruf Kerek Suara Jokowi di Sumbar
Selain itu, banjir menyapu puluhan hektare sawah dan kolam ikan milik warga.
Camat Lintaubuo Zulkifli Idris mengatakan, sampai tadi malam luapan Batang Sinamar terus bertambah karena kawasan itu masih didera hujan. Untuk mengantisipasi dampak yang tak diinginkan, warga berdomisili di tepi aliran Batang Sinamar diinstruksikan mengungsi.
BACA JUGA: Selama 10 Bulan Terakhir, Sudah Terjadi 1999 Bencana
Zulkifli menyebut, banjir juga berdampak di Jorong Kampung Baru Nagari Buo, Jorong Kotogadang Nagari Pangian, Jorong Tuangku Lareh Nagari Tigojangko, Jorong Aliran Sungai, Jorong Taruko, Tapian Rayo, serta Jorong Tigo Tumpuok di Nagari Taluak.
BACA JUGA: Banjir Rusak Ribuan Hektare Tanaman Padi di Pasaman Barat
Batang Sinamar Lembang meluap menyebabkan puluhan hektare sawah terendam banjir. Foto: padangkespres/jpg
”Kami terus memantau, dan warga sudah kami instruksikan mengungsi ke tempat aman,” terangnya.
Terkait kerugian akibat bencana tersebut, menurut Zulkifli, pihaknya masih melakukan penghitungan. Khusus Jembatan Sebarang Sosai yang rusak, menurut camat, jembatan yang terbuat dari papan tersebut hanyut pada bagian tengah akibat disapu air.
Jembatan itu digunakan warga setempat untuk akses pergi ke lahan pertanian. Pantauan Padang Ekspres, jembatan yang sudah berumur puluhan tahun itu rusak pada bagian tengah. Kejadian ini baru pertama kali terjadi setelah puluhan tahun silam.
Tiga Nagari Direndam Banjir
Di Kabupaten Solok, dua nagari di Kecamatan Kubung, Nagari Kotobaru dan Salayo direndam banjir akibat hujan deras. Hal ini dipicu meluapnya Batang Lembang. Sekitar 275 Kepala Keluarga (KK) terdampak banjir di kawasan Nagari Kotobaru dan Nagari Selayo.
Dian, 27, warga Kotobaru, hujan deras mulai mengguyur Kotobaru sekitar sejak pukul 19.00 sampai 21.00. Lalu sempat reda sebentar, tak lama hujan lebat kembali mengguyur sampai dini hari. Batang Lembang yang berada tidak jauh dari rumahnya, meluap karena tidak kuasa menahan derasnya debit air. Sejumlah rumah warga terendam air dengan ketinggian mencapai sepaha orang dewasa.
”Air mulai naik sekitar pukul 12.00,” katanya seperti dilansi Padang Ekspres (Jawa Pos Group), hari ini.
Di Nagari Selayo, tepatnya di kawasan SMPN 1 Kubung dan SMAN 1 Kubung, juga ikut terendam banjir. Beberapa fasilitas umum seperti SD 05 Bawahjao, SMPN 1 Kubung dan SMAN 1 Kubung, ikut terendam bersama puluhan hektare areal pertanian.
Kalaksa BPBD Kabupaten Solok, Dasril mengatakan, kawasan terdampak banjir akibat meluapnya Batang Lembang adalah, Jorong Simpang dan Jorong Lubukagung di Nagari Kotobaru, sementara di Nagari Selayo banjir merendam kawasan Jorong Galanggangtangah.
”Ada sekitar 275 KK terdampak banjir luapan Batang Lembang di kawasan Nagari Kotobaru dan Nagari Selayo,” katanya.
Di Kotosani, Kecamatan X Koto Singkarak, hujan deras memicu longsor yang memutuskan akses jalan penghubung Kotosani dan Ujuangladang. Wali Nagari Kotosani, Deswandi mengatakan, tedapat dua jorong terdampak banjir yakni, Jorong Padangbelimbing dan Jorong Kasiak. Banjir dipicu meluapnya Kali Baringin.
”Alhamdulillah, bencana kali ini tidak separah tahun 2016 lalu. Hanya sembilan unit rumah warga terendam cukup parah,” katanya.
Menurut Sekretaris Nagari Kotosani, Mainirda, dampak banjir dan longsor tersebut membuat ratusan ribu anak ikan yang diternakkan masyarakat hilang. ”Laporan yang kita terima, ada sekitar enam KK melapor. Lebih kurang satu setengah ton anak ikan milik warga hilang dari kolam akibat terbawa arus banjir,” sebutnya.
Abai Solsel-Dharmasraya Longsor
Di Solsel, hujan deras memicu longsor dan memutus akses jalan provinsi di Abai, Kecamatan Sangir Batang Hari menuju Dharmasraya. Sekitar 23 titik badan jalan provinsi itu ditimbun tanah longsor dan kayu tumbang ke jalan. Termasuk, tiang listrik juga ikut tumbang sehinga warga gelap gulita.
”Ada sekitar 23 titik longsor menimbun badan jalan provinsi di kecamatan kami, termasuk pohon tumbang dan tiang listrik yang roboh dari dampak hujan lebat,” kata Camat Sangir Batang Hari, Gurhanadi kepada Padang Ekspres, Minggu (4/11).
Wali Nagari Lubuk Ulang Aling Tengah, Yunidas mengatakan, tiga titik longsor menimbun badan jalan di daerahnya. Longsor juga terjadi di nagari tetangganya seperti Lubukulangaling Selatan dan Ulangaling Induk. Bahkan, empat tiang listrik juga roboh pada Rabu (31/10).
Hingga kini, katanya, listrik belum menyala. Warganya lima hari lima malam tak menikmati arus listrik dan malam harinya kondisi gelap gulita. ”Hingga kini, listrik di rumah kami belum menyala,” tutupnya.
Wali Nagari Sitapus, Syofian mengatakan, terdapat dua titik badan jalan terputus akibat longsornya Bukit Taluak Lubukbayu di Jorong Padang Baringin dan Bakar Dalam. Longsor berupa material tanah beserta kayu menumbun badan jalan provinsi hingga 2 meter dan satu pohon berdiameter 150 tumbang ke jalan.
Kemarin (4/11), BPBD dan PU Solsel sudah mengerahkan dua unit alat berat jenus greader dan bolldozer untuk menyingkirkan material longsor. ”Alhamdulillh, sekitar pukul 11.00 ruas jalan sudah bisa dilewati kendaraan dari Sitapus menuju Padang Aro,” terang Syofian.
Terpisah, Kepala BPBD Solsel Johny Hasanbasri menyebutkan, musibah longsor di Solsel hanya satu titik saja yakni di Nagari Sitapus. Pihaknya juga sudah membersihkan material longsor dan kayu tumbang ke badan jalan.
”Arus transportasi mulai lancar pukul 14.00, dan sudah bisa dilewati kendaraan roda empat menuju Padangaro,” katanya. (st/cr26/tno/cr19)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Banjir dan Longsor Terjang 11 Daerah di Sumbar, 6 Meninggal
Redaktur & Reporter : Budi