“Finansial inclusion harus menjadi agenda bersama untuk direalisasikan,” ujar Direktur Utama Bank Mandiri, Zulkifli Zaini di Jakarta, Selasa (4/12).
Mengacu pada survei Bank Dunia, diketahui bahwa penyebab masyarakat tidak memiliki rekening tabungan karena mayoritas (79%) tidak memiliki uang. Sedangkan 9% tak bisa menabung karena tidak memiliki pekerjaan dan 4% tidak merasakan manfaat memiliki rekening.
Selain itu, 60 % masyarakat tidak mendapatkan pinjaman atau kredit disebabkan karena tidak layak mendapatkan pinjaman, sementara 20% lainnya karena tak mau meminjam dan 4% tidak memiliki jaminan.
Karenanya Bank Mandiri menangkap hal itu sebagai peluang. "Rendahnya akses masyarakat terhadap layanan finansial, membuat Bank Mandiri merealisasikan program finansial inclusion," kata Zulkifli.
Sementara Direktur Utama PT Artajasa Pembayaran Elektronis (Artajasa) Arya Damar menjelaskan, sektor perbankan memang menjadi motor penggerak utama kegiatan Financial Inclusion. Menurutnya, sinergi dari berbagai pihak, khususnya industri perbankan sangat diperlukan untuk mendukung financial inclusion tersebut.
"Selain itu, peranan teknologi informasi (TI) juga sangat dibutuhkan untuk memberikan solusi efisien bagi perbankan dan industri finansial. Ini terbukti dari pemanfaatan TI pada berbagai aspek kegiatan perbankan saat ini,” jelas Arya. (Esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Inflasi Rendah, IHSG Bergairah
Redaktur : Tim Redaksi