jpnn.com, JAKARTA - Kepala Badan Standar Nasional (BSN) Bambang Prasetya mengatakan, proyek-proyek konstruksi harus diawasi ketat oleh lembaga inspeksi.
Menurut dia, salah satu penyebab terjadinya kecelakaan konstruksi secara beruntun adalah kurangnya pengawasan dari lembaga inspeksi.
BACA JUGA: Jokowi Lantik 17 Dubes RI, Ada Pengacara Kondang
"Sangat disayangkan insinyur kita dari lulusan PT terbaik bukan dipekerjakan untuk mengawasi proyek-proyek konstruksi. Ini jadi tantangan bagi pihak ketiga untuk membuka lapangan kerja baru khusus inspeksi proyek jasa konstruksi," tutur Bambang di Jakarta, Selasa (20/2).
Dia menyebutkan, saat ini ada 1815 Lembaga Penilaian Kesesuaian (LPK).
BACA JUGA: Fahri Hamzah: Nazar tak Punya Bukti, Percayalah!
Sebanyak 1580 di antaranya merupakan laboratorium penguji. Jumlah ini hampir setara dengan Meksiko.
Namun, Meksiko memiliki 3000-an lembaga inspeksi.
BACA JUGA: Wahai Pak Kapolri! Presiden Menunggu Kasus Novel Baswedan
Sementara itu, Indonesia hanya 117 sehingga tidak bisa melakukan pengawasan menyeluruh.
"Mestinya lembaga inspeksi harus lebih banyak dari laboratorium agar seluruh jasa konstruksi bisa diawasi ketat," ucap Bambang. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Novel Pulang, Pak Jokowi pun Senang
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad