JAKARTA - Menteri Perumahan Rakyat Djan Faridz akan membangun rumah murah untuk pekerja non formal, khususnya bagi nelayan dan pekerja bangunan. "Rumah murah ini, untuk pekerja informal seperti nelayan, tukang yang bekerja keras (kuli bangunan), itu mereka yang paling problem kan," ujar Djan di Jakarta, Jumat (4/1).
Selanjutnya, program pembangunan rumah ini akan tersebar di seluruh daerah. Diantaranya, Sumatera Selatan yang sudah berjalan. "Disana ada tukang bakso, nelayan. Seribuan rumah tapak/landed house sudah jalan, dan ingin kita genjot sampai lima ribu," urai Djan.
Kemenpera, masih kata Djan, akan mendorong Bank Pembangunan Daerah (BPD) untuk dapat mendukung pembiayaan perumahan tersebut, guna melancarkan program perumahan. "Itu yang kita arahkan, kita ingin sekali BPD arahkan untuk membiayai mereka di daerah. Dan BPD mampu mengumpulkan tagihan harian," ujarnya.
Selain itu, Kemenpera di tahun ini juga menargetkan 10 ribu kamar rumah susun (rusun) untuk buruh di Jakarta, setidaknya harus sudah bisa dihuni.
"Rumah buruh ini sesuai petunjuk Presiden dan kita targetkan tahun ini minimal 10 ribu. Satu twin blok 6 ribu," terangnya.
Pembangunan rusun buruh ini juga sebagai upaya pemerintah dalam memberikan hunian yang layak bagi masyarakat berpenghasilan rendah. "Rusun ini juga untuk buruh lajang, karena bisa lebih banyak menampung, dibandingkan yang sudah berkeluarga," tutupnya. (chi/jpnn)
Selanjutnya, program pembangunan rumah ini akan tersebar di seluruh daerah. Diantaranya, Sumatera Selatan yang sudah berjalan. "Disana ada tukang bakso, nelayan. Seribuan rumah tapak/landed house sudah jalan, dan ingin kita genjot sampai lima ribu," urai Djan.
Kemenpera, masih kata Djan, akan mendorong Bank Pembangunan Daerah (BPD) untuk dapat mendukung pembiayaan perumahan tersebut, guna melancarkan program perumahan. "Itu yang kita arahkan, kita ingin sekali BPD arahkan untuk membiayai mereka di daerah. Dan BPD mampu mengumpulkan tagihan harian," ujarnya.
Selain itu, Kemenpera di tahun ini juga menargetkan 10 ribu kamar rumah susun (rusun) untuk buruh di Jakarta, setidaknya harus sudah bisa dihuni.
"Rumah buruh ini sesuai petunjuk Presiden dan kita targetkan tahun ini minimal 10 ribu. Satu twin blok 6 ribu," terangnya.
Pembangunan rusun buruh ini juga sebagai upaya pemerintah dalam memberikan hunian yang layak bagi masyarakat berpenghasilan rendah. "Rusun ini juga untuk buruh lajang, karena bisa lebih banyak menampung, dibandingkan yang sudah berkeluarga," tutupnya. (chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KY Pelototi Persidangan Hartati
Redaktur : Tim Redaksi