jpnn.com, JAKARTA - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian meninjau jalur perlintasan negara di Karang Singa dan Karang Selatan, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau (Kepri), Kamis (13/1).
"Kami ke Kepri tujuan nomor satu adalah untuk melihat dua karang penting, yaitu Karang Singa dan Karang Salatan,” kata Mendagri Tito dikutip dari keterangannya, Jumat (14/1).
BACA JUGA: Tekan Tombol, Mendagri Tito Luncurkan Booster di Kepulauan Riau
Dia menegaskan bahwa dua karang itu penting karena berada di Selat Malaka, yang masuk wilayah teritorial Indonesia.
“Mengapa? Karena letaknya di Selat Malaka dan masuk wilayah teritorial kita," ujarnya.
BACA JUGA: Mendagri Tito Minta Daerah tak Bergantung Dana Transfer dari Pemerintah PusatÂ
Mantan Kapolri itu menilai Selat Malaka sangat penting karena menjadi jalur pelintasan berbagai negara.
Oleh karena itu, katanya, Karang Singa dan Karang Selatan menjadi salah satu choke point yang harus dijaga dan diberi tanda sebagai wilayah Indonesia.
BACA JUGA: Sejumlah Mercusuar Peninggalan Belanda di Kepri Bakal jadi Destinasi Wisata
"Ini saya melihat belum ada tanda-tanda yang permanen sebagai milik kita, yang ada hanya buoy saja, pelampung," ujar Mendagri Tito.
Kepala Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) itu mengatakan pihaknya langsung berkoordinasi dengan pihak terkait untuk membangun mercusuar sebagai tanda kedaulatan negara.
"Mercusuarnya dibuat tahun ini, kami ingin tanda itu menunjukkan bahwa memang berdaulat teritorial kita," ungkap Tito.
Menurut dia, kedaulatan negara sangat penting karena bersangkutan dengan wilayah teritorial dan bisa berimplikasi pada banyak hal. (mcr9/jpnn)
Redaktur : Boy
Reporter : Dea Hardianingsih