MANOKWARI - Berbagai upaya telah dan terus dilakukan hingga saat ini untuk mendorong terselenggaranya Dialog Papua-Indonesia sebagai media yang ditujukan untuk membangun sebuah suasana baru yang penuh kedamaian di atas Tanah Papua. Direktur Eksekutif LP3BH, Yan Christian Warinussy,SH menyatakan, persoalan perbedaan pendapat yang pro dan kontra diantara berbagai komponen dan faksi perjuangan di Papua dan Papua Barat mengenai hal dialog tersebut, tidak perlu dilihat sebagai sebuah ancaman.
Warinussy kepada Koran ini, Jumat (24/2) menyatakan, pro kontra yang terjadi hendaknya dicermati, dianalisis dan didiskusikan secara baik oleh masyarakat di Tanah Papua untuk menemukan langkah-langkah yang penting di dalam membangun perdamaian yang menjadi dambaan kita bersama.
‘’Berkenaan dengan itu, sebagai salah seorang aktivis hak asasi manusia di tanah Papua, saya ingin mengingatkan bahwa dalam konteks upaya mencari solusi atas berbagai konflik sosial yang senantiasa terjadi dan terus meningkat dalam bentuk berbagai aksi kekerasan bersenjata dan menimbulkan peningkatan angka korban di pihak rakyat sipil tak bersalah menjadi sesuatu fakta yang mesti dikritisi dan dicari jalan pemecahannya,’’ ungkapnya.
Dikatakan, perlu juga diingat bahwa dialog sudah menjadi pilihan dan keinginan mayoritas rakyat Papua sebagaimana dihasilkan lewat Konperensi Perdamaian di Tanah Papua, 5-7 Juli 2011 yang lalu dengan dilahirkannnya Deklarasi Perdamaian Papua.
‘’Saya masih sangat yakin dan optimis bahwa pilihan penyelesaian masalah Papua melalui dialog ini merupakan pilihan yang sangat masuk akal dan konstitusional serta sudah memperoleh perhatian bahkan dukungan dari berbagai negara di dunia seperti Amerika Serikat, Canada, Republik Federasi Jerman, Uni Eropa dan Australia,’’ ujarnya.
Di sisi lain, lanjut Warinussy, Pemerintah RI sudah membuka pintu dialog itu sejak tanggal 9 November 2011 yang lalu. Sehingga kini pintu dialog yang sudah dibuka tersebut patut disambut dan disikapi bahkan ditindak-lanjuti secara baik oleh semua pihak termasuk mayoritas rakyat di Tanah Papua demi tujuan tercapainya perdamaian itu sendiri.(lm)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Masih Panas, Batas Rohul-Palas Dipasrahkan ke Bupati
Redaktur : Tim Redaksi