INTER Milan tak menemui kesulitan selama menjalani babak 32 besar. Dua kali pertemuan dengan wakil Rumania CFR Cluj, Nerazzurri - sebutan Inter - menang dengan agregat 5-0. Namun, Inter sepertinya bakal bekerja lebih keras di babak 16 besar.
Itu mengingat lawan yang dihadapi adalah Tottenham Hotspur. Laga antara Spurs - sebutan Tottenham - versus Inter seakan membangkitkan memori terkait duel seru dan menarik kedua tim di fase grup Liga Champions dua musim lalu (2010-2011).
Kedua tim saling mengalahkan kala itu. Inter menang 4-3 di Giuseppe Meazza, sedangkan Spurs membalas dengan kemenangan 3-1 di White Hart Lane. Yang paling dikenang dalam dua pertandingan itu tentu saja performa brilian Gareth Bale.
Dengan kecepatan lari yang dimilikinya, Bale sukses mencetak hat-trick di kandang Inter. Sedangkan di kandang Spurs, winger asal Wales tersebut membuat Maicon, bek kanan Inter dan dianggap sebagai bek kanan terbaik dunia saat itu, pontang-panting.
Pelatih Spurs Andre Villas-Boas (AVB) pun sangat bergairah bakal menghadapi Inter. Sukses menyingkirkan Olympique Lyon kemarin memotivasinya. Spurs nyaris tersingkir karena gol Maxime Gonalons (17"). Tapi, Moussa Dembele menjadi pahlawan lewat golnya di menit ke-90.
"Tottenham menjalani dua laga mengagumkan lawan Inter dua musim lalu. Saya pikir, apabila kami mampu melewati Inter, setelah sebelumnya Lyon, kami pantas diposisikan sebagai favorit juara," ungkap pelatih berkebangsaan Portugal itu kepada Evening Standard.
"Tottenham Hotspur adalah lawan, memiliki level Liga Champions. Tapi, kami adalah Inter Milan," sambung allenatore Inter Andrea Stramaccioni kepada Inter Channel.
Adu strategi antara Strama - sapan akrab Stramaccioni- dengan AVB juga menarik ditunggu. Keduanya merupakan representasi generasi pelatih muda yang sukses di Eropa. AVB yang memenangi Europa League dua tahun lalu bersama FC Porto itu masih 35 tahun, sedangkan Strama 37 tahun. (dns/bas)
Itu mengingat lawan yang dihadapi adalah Tottenham Hotspur. Laga antara Spurs - sebutan Tottenham - versus Inter seakan membangkitkan memori terkait duel seru dan menarik kedua tim di fase grup Liga Champions dua musim lalu (2010-2011).
Kedua tim saling mengalahkan kala itu. Inter menang 4-3 di Giuseppe Meazza, sedangkan Spurs membalas dengan kemenangan 3-1 di White Hart Lane. Yang paling dikenang dalam dua pertandingan itu tentu saja performa brilian Gareth Bale.
Dengan kecepatan lari yang dimilikinya, Bale sukses mencetak hat-trick di kandang Inter. Sedangkan di kandang Spurs, winger asal Wales tersebut membuat Maicon, bek kanan Inter dan dianggap sebagai bek kanan terbaik dunia saat itu, pontang-panting.
Pelatih Spurs Andre Villas-Boas (AVB) pun sangat bergairah bakal menghadapi Inter. Sukses menyingkirkan Olympique Lyon kemarin memotivasinya. Spurs nyaris tersingkir karena gol Maxime Gonalons (17"). Tapi, Moussa Dembele menjadi pahlawan lewat golnya di menit ke-90.
"Tottenham menjalani dua laga mengagumkan lawan Inter dua musim lalu. Saya pikir, apabila kami mampu melewati Inter, setelah sebelumnya Lyon, kami pantas diposisikan sebagai favorit juara," ungkap pelatih berkebangsaan Portugal itu kepada Evening Standard.
"Tottenham Hotspur adalah lawan, memiliki level Liga Champions. Tapi, kami adalah Inter Milan," sambung allenatore Inter Andrea Stramaccioni kepada Inter Channel.
Adu strategi antara Strama - sapan akrab Stramaccioni- dengan AVB juga menarik ditunggu. Keduanya merupakan representasi generasi pelatih muda yang sukses di Eropa. AVB yang memenangi Europa League dua tahun lalu bersama FC Porto itu masih 35 tahun, sedangkan Strama 37 tahun. (dns/bas)
BACA ARTIKEL LAINNYA... BTN Harap Pemain-Klub Patuh
Redaktur : Tim Redaksi