Percayalah, Kekayaan dan Kepintaran Bukan Penentu Kebahagiaan

Senin, 03 Juli 2017 – 21:26 WIB
Pendiri Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA dan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto. Foto: Twitter/DennyJA_WORLD

jpnn.com, JAKARTA - Pendiri ‎Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA meluncurkan bukunya yang terbaru dengan judul Bahagia itu Mudah dan Ilmiah. Melalui buku itu, Denny meringkas 30 tahun penemuan ilmiah di bidang psikologi, neuroscienxe, hingga survei opini publik.

Menurut Denny, merujuk daftar negara bahagia di dunia atau world happiness index yang dirilis Sustain‎able Development Solutions Network (SDSN) 2016, Indonesia berada di urutan ke-79. Sementara pada 2017, peringkat Indonesia dalam indeks kebahagiaan menjadi 81.

BACA JUGA: Mendagri: Penerapan PT Tak Mereduksi Substansi Demokrasi

"Sementara sepuluh negara yang paling mampu membuat warganya bahagia adalah negara Skandinavia dan Eropa, seperti Denmark dan Norwegia," ujar Denny sebagaimana diberitakan JawaPos.Com, Senin (3/7).

Denny menambahkan, selama ini orang yang pintar dan kaya diyakini banyak yang bahagia. Namun, kenyataannya sangat berbanding terbalik.

BACA JUGA: Pembakaran Karangan Bunga Ahok-Djarot Cermin Tergerusnya Demokrasi

Dia lantas mencoba memformulasikan ratusan riset dengan rumus yang 3P+2S. Yaitu gabungan personal relationship, positivity (cara berpikir positif), passion (keterlibatan sepenuh hati), small winning (pencapaian hidup) dan sprituality (menjalani hidup spritual).

Dari riset itu ditemukan bahwa banyak orang yang kaya dan pintar justru tidak bahagia. "Jadi mereka yang kaya dan pintar justru banyak yang tak bahagia," katanya.

BACA JUGA: Terbukti, Ahok Kuat Tapi Bisa Dikalahkan!

Saat rumus itu ditujukan ke masyarakat miskin dan tidak berpengetahuan, sambungnya, lebih banyak lagi yang tidak bahagia. Hasilnya dapat disimpulkan bahwa orang yang mudah hidup bahagia tidak diukur dengan kaya atau sederhana serta pintar atau bodoh.

Menurutnya, negara-negara yang menghuni 10 besar indeks kebahagiaan justru karena menghargai kebebasan dan keadilan terhadap warganya. "‎Sepuluh negara yang tinggi indeks kebahagiaannya semua adalah negara demokratis yang menghargai kebebadan dan keadilan," katanya.

Oleh sebab itu Denny berharap pemerintah Indonesia bisa mewujudkan kebahagiaan warganya dengan menghargai kebebasan dan keadilan.(cr2/JPG)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Prabowo Undang Denny JA agar Anies Kalahkan Ahok


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler