Perdagangan Antarpulau Ditarget Rp 1.000 Triliun

Rabu, 06 Desember 2017 – 06:55 WIB
Ilustrasi peti kemas. Foto: Frizal/Jawa Pos

jpnn.com, SURABAYA - Pertumbuhan perdagangan dalam negeri di Jawa Timur dua kali lipat dibanding pertumbuhan perdagangan luar negeri.

Hampir setiap tahun, pertumbuhan perdagangan dalam negeri mencapai sepuluh persen.

BACA JUGA: Perdagangan Antarpulau Jatim Surplus Rp 54 Triliun

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jatim Ardi Prasetyawan mengungkapkan, kondisi itulah yang mendorong pihaknya untuk lebih fokus mengembangkan perdagangan domestik.

Sebab, selama ini masih ada ketimpangan pasokan barang dagang antara daerah satu dan lainnya di Indonesia.

Menurut dia, sebanyak 40 persen masyarakat Indonesia adalah captive market ASEAN.

”Kalau kita tidak memaksimalkan pasar domestik, kita akan menjadi penonton ketika banyak barang impor yang berdatangan,” kata Ardi, Selasa (5/12).

Ada empat konsep yang diusung untuk meningkatkan perdagangan dalam negeri.

Yakni, penguatan kantor perwakilan dagang dalam negeri, menggencarkan promosi, melaksanakan misi dagang, hingga mengoptimalkan kerja sama antarprovinsi.

Ardi menargetkan transaksi perdagangan antarpulau tahun ini bisa mencapai lebih dari Rp 1.000 triliun.

Angka tersebut lebih tinggi dibanding realisasi tahun lalu yang hanya Rp 970 triliun.

”Sampai akhir semester satu, kami sudah merealisasikan lebih dari Rp 550 triliun sehingga kami sangat optimistis,” kata Ardi. (pus/c21/sof)


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler