Perdagangan Indonesia-Selandia Baru, Kemendag Bidik Kerja Sama Impor Sapi

Senin, 20 Mei 2024 – 07:18 WIB
Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyatakan Indonesia mendorong kerja sama impor sapi hidup dengan Selandia Baru. Ilustrasi: dok. Anlene Fonterra

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Perdagangan memasang target perdagangan Indonesia dan Selandia Baru mampu mencapai USD 2,45 miliar pada 2024.

Adapun Kemendag mencatat total perdagangan Indonesia dan Selandia Baru pada periode Januari-Maret 2024 tercatat sebesar USD 409 juta.

BACA JUGA: Di Halmahera Timur, BSKDN Kemendagri Beberkan Strategi Jaga Keberlanjutan Inovasi

Pada periode ini, ekspor Indonesia ke Selandia Baru tercatat sebesar USD 153,3 juta sedangkan impor Indonesia dari Selandia Baru sebesar USD 255,7 miliar.

Ekspor utama Indonesia ke Selandia Baru, di antaranya bungkil (oilcake), aplikasi TV, tisu wajah dan toilet, batu bara, serta kayu. Sedangkan impor utama Indonesia dari Selandia Baru di antaranya susu
dengan gula, mentega, tepung, keju, serta kasein.

BACA JUGA: Kawal Musrenbang di Riau, Kemendagri Sebut Pentingnya Pembangunan Berbasis Partisipatif

Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan optimistis angka itu akan tercapai jika kedua negara menghapuskan hambatan perdagangan dan meningkatkan kerja sama ekonomi.

Hal ini disampaikan oleh Zulkifli dalam pertemuan bilateral dengan Menteri Pembangunan dan Konstruksi, Menteri Informasi Pertanahan, Menteri untuk Veteran, Wakil Menteri Pertahanan dan Wakil Menteri Imigrasi Selandia Baru Chris Penk di Peru.

"Indonesia optimistis total target perdagangan kedua negara pada 2024 sebesar 4 miliar dolar Selandia Baru atau 2,45 miliar dolar AS dapat tercapai. Ini dapat dicapai jika kedua negara meningkatkan kerja sama ekonomi," ujar Zulkifli dikutip Senin (20/5).

Sebelumnya, nilai total perdagangan kedua negara pada 2023 mencapai USD 1,7 miliar atau turun 18,8 persen dibandingkan 2022. Menurunnya nilai perdagangan pada 2023, salah satunya disebabkan fluktuasi harga komoditas dunia.

Dalam pertemuan tersebut, Zulkifli mendorong Selandia Baru untuk menutup (closure) Kasus Badan Penyelesaian Sengketa (Dispute Settlement Body/DSB) Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) DS 477 terkait importasi produk hortikultura, hewan, dan produk hewan.

Pemerintah Indonesia telah melakukan penyesuaian peraturan sesuai dengan keputusan rekomendasi DSB WTO.

Kedua pihak juga membahas perkembangan isu regional yaitu ASEAN-Australia New Zealand Free Trade Area (AANZFTA) dan Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP), Mega FTA yang sudah berlaku sejak 2 Januari 2023 di Indonesia.

Indonesia meminta Selandia Baru untuk mendukung penyelesaian rektifikasi sehingga Protocol ke-2 AANZFTA dapat segera diimplementasikan tahun ini.

"Selain itu, Selandia Baru juga mengharapkan Sekretariat RCEP dapat segera beroperasi penuh tahun ini. Kami juga meminta Selandia Baru turut berupaya agar prosedur aksesi RCEP dapat segera difinalisasi secepatnya," ucapnya.

Lebih lanjut, Zulkifli mengatakan Indonesia juga mendorong kerja sama impor sapi hidup dengan Selandia Baru.

Di sisi lain, Selandia Baru akan menindaklanjuti permintaan Indonesia untuk memenuhi ketentuan domestik Indonesia.


Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler