Perdagangan Manusia Diprediksi Masih Marak 2017

Selasa, 10 Januari 2017 – 23:29 WIB
Kapolda Kepri Irjen Pol Sam Budigusdian. Foto: dokumen JPNN

jpnn.com - jpnn.com - Sebagai wilayah yang berbatasan langsung dengan negeri jiran, Batam, Kepri masih menjadi jalur favorit pengiriman TKI ilegal ke luar negeri. Kasus ini bahkan diperkirakan tetap akan marak terjadi di Batam sepanjang tahun 2017 ini.

Sebab itu, kasus ini akan menjadi prioritas perhatian dari jajaran Polda Kepri. 

BACA JUGA: Kasihan, Titip Anak ke Sepupu Ternyata Malah Dijual

“Batam ini pintu masuk dan keluar (TKI ilegal),” kata Kapolda Kepri Irjen Pol Sam Budigusdian, seperti diberitakan Batam Pos (Jawa Pos Group) di Mapolda Kepri, Senin (9/1).

Sam mengatakan, selama ini pihaknya sudah cukup serius menangani kasus TKI ilegal ini. Namun dia mengakui, upaya tersebut belum membuahkan hasil yang maksimal. Karenanya, dia berjanji akan meningkatkan kerja sama dan koordinasi dengan instansi terkait.

“Perlu komitmen bersama,” kata mantan Wakakorlantas Mabes Polri ini.

Selain perdagangan manusia, lanjut Sam, potensi ancaman keamanan yang dapat mengganggu stabilitas ekonomi di Batam juga masih cukup tinggi sepanjang 2017 ini. Namun dia menyebut pihaknya sudah memetakan semua potensi tersebut dan menyiapkan solusi cepat untuk mengatasinya.

“Situasi Kambtibmas akan selalu kami jaga. Hal ini demi kelancaran dan kemajuan ekonomi di Batam,” kata Sam.

Persolan tenaga kerja asing (TKA) ilegal di Batam juga dinilai cukup tinggi. Namun Sam mengaku pihaknya tidak memiliki kewenangan untuk pengawasan pekerja asing itu.

Menurut Sam, pengawasan dan penindakan terhadap pekerja asing ilegal sepenuhnya menjadi kewenangan pihak Kantor Imigrasi. Meski begitu, pihaknya selalu membuka diri untuk dilibatkan dalam pengawasan maupun penindakan sesuai kewenangan yang dimiliki jajaran kepolisian.

Sementara untuk kejahatan jalanan, Sam menuturkan telah menggiatkan patroli di seluruh daerah di Batam. Dan hasilnya cukup memuaskan. Sam mengklaim kejahatan jalanan di Batam turun sebesar 13,50 persen pada tahun 2016 dibandingkan pada tahun 2015.

Namun jajarannya tak berpuas diri. Ke depannya, Sam menyebut pihaknya akan lebih menggiatkan lagi pengawasan dan pencegahan. Sehingga dapat terus meminamalisir tindak kriminal di jalanan dan tempat-tempat rawan.(ska)


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler