Perdagangan RI-Tiongkok Defisit, Ekspor Harus Digenjot

Senin, 23 Februari 2015 – 08:10 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Upaya untuk mendongkrak ekspor ke Republik Rakyat Tiongkok (RRT) harus terus digenjot. Pasalnya,  Neraca perdagangan antara Indonesia dengan Tiongkok dari Januari hingga November 2014 mengalami defisit USD 11,5 miliar atau sekitar Rp 143,7 triliun.

"Neraca perdagangan dengan Tiongkok terus meningkat, tapi kita perlu mendongkrak ekspornya untuk memperkecil defisit. Karena itu diperlukan sarana pengangkutan yang tepat dan terjamin ketepatan waktunya agar bisa mendukung aktivitas usaha," ujar General Manager Terminal Peti Kemas (TPK) Koja, Agus Hendryanto kemarin (22/2).

BACA JUGA: Perkuat UKM, Salurkan Dana Rp 1,9 Miliar

Sebagai upaya meningkatkan kualitas dan kapasitas layanan, TPK Koja terus menambah fasilitas baru. Sejak Rabu (18/2) lalu TPK Koja mempunyai layanan baru yaitu kapal CMA (China 2) dengan panjang keseluruhan 213 meter.

"Setiap angkut mampu membawa 1.500 Twenty-foot Equivalent Units (TEUs) dengan tujuan negara-negara di Asia," ungkapnya.

BACA JUGA: Lion Air Delay, Maskapai Lain Kena Imbas

Layanan baru yang bersifat mingguan ini memiliki tujuan beberapa pelabuhan inter-Asia, namun pihaknya memfokuskan pada pelabuhan di Tiongkok. "Di Tiongkok menuju pelabuhan Dalian, Xingang, Shanghai, Lianyungang, dan Chiwan. Plus pelabuhan Davao, Filipina," rincinya mengenai kapal yang akan bersandar di Jakarta dan Surabaya itu.

Dia mengatakan, dengan penambahan layanan baru ini menunjukkan kepercayaan yang tinggi dari beberapa shipping line dan juga komitmen TPK Koja untuk selalu berusaha memberikan pelayanan para pelanggan. "Kami akan terus mendorong kualitas dan kapasitas layanan serta fasilitas-fasilitas baru," lanjutnya.

BACA JUGA: Gara-gara Lion Air, AP II Bakal Terapkan Deposit

Komitmen untuk menambah layanan di TPK Koja dapat terlihat dari adanya sejumlah investasi alat-alat baru dan perluasan Container Yard. "Investasi yang kami lakukan ini diharapkan mampu mempercepat aktivitas bisnis dari para pelanggan, mendongkrak kinerja ekspor dan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional," sambungnya.

Pada 2014, kapasitas layanan TPK Koja mencapai 872.511 TEUs, atau meningkat 2,42 persen dari posisi 2013 yang masih 851.885 TEUs. Kinerja operasional TPK Koja pada 2014 juga meningkat, khususnya untuk box container per hour (BCH) mencapai 26.30. (wir/tia)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Delay Lion Air, AP II: Ini Paling Parah, Semua jadi Susah


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler