Perdalam Ilmu Membangun Desa, Menteri Marwan Gandeng Korea

Rabu, 26 Agustus 2015 – 00:42 WIB
Marwan Jafar. Foto: dok/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (DPDTT) menjalin kerja sama dengan pemerintah Republik Korea, guna mempercepat proses desa membangun.

Menurut Menteri DPDTT Marwan Jafar, kerja sama dilakukan mengingat desa-desa di Indonesia memiliki potensi alam yang sangat besar, namun belum terkelola secara maksimal. Karena itu, kerja sama ini diarahkan untuk mempercepat proses pemanfaatan sumber daya alam desa dengan mengangkat skill masyarakat desa.

BACA JUGA: Rizal Ramli Bilang, Pelindo II Raup Rp 1 Triliun

"Kami arahkan agar ada transfer ilmu dari Korea kepada masyarakat desa, sehingga nantinya masyarakat bisa mandiri mengelola potensi desa yang ada," ujar Marwan di sela-sela penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Kementerian Administrasi Pemerintahan dan Dalam Negeri Republik Korea, Selasa (25/8).

‎Dalam acara penandatanganan MoU itu, hadi‎r Wakil Menteri Administasi Pemerintahan dan Dalam Negeri Republik Korea, Chung Chae Gun.

BACA JUGA: Rupiah Jeblok, Ini Kata Jusuf Kalla

Ada lima poin yang ditandatangani, meliputi program peningkatan kapasitas sumber daya manusia, kerja sama pembangunan kawasan pedesaan dengan menggunakan model pemberdayaan masyarakat seperti Saemaul Undong (Gerakan Desa Baru).

Kemudian program peningkatan infrastruktur, ekonomi, sosial dan budaya. Penelitian dan pembelajaran bersama mengenai pembangunan pedesaan, serta kepentingan pembangunan desa, pembangunan daerah tertinggal dan transmigrasi yang dapat diputuskan bersama secara tertulis. 

BACA JUGA: Waduh... Gara-Gara Ini Rizal Ramli Siap Kepret Pelindo II

"Kerja sama ini akan memperkuat hubungan bilateral Indonesia dengan Korea, khususnya dalam memperkuat pembangunan desa, daerah tertinggal, dan transmigrasi. Kemitraan ini tentunya akan mendorong inisiasi-inisiasi positif bagi kemajuan dua negara," ujar Marwan.

Sebagaimana diketahui, ‎hubungan bilateral Indonesia dan Korea dalam beberapa tahun terakhir terus berkembang. Terutama sejak ditandatanganinya Joint Declaraton of Strategic Partnership to Promote Friendship and Corporation in the 21st Century oleh kedua kepala negara di Jakarta, 4 Desember 2006. 

Penandatanganan dilakukan ketika Presiden Republik Korea, Roh Moo Hyun berkunjung ke Indonesia dan memuat 32 item kerja sama dalam bidang politik, pertahanan, ekonomi, sosial budaya, ilmu pengetahuan dan teknologi serta hukum.

Selain Korea, Indonesia juga menjalin kemitraan strategis dengan Republik Rakyat Tiongkok (RRT), Jepang, India, Amerika Serikat, Rusia, dan Australia. Namun dari semua kemitraan itu, Korea yang paling aktif dalam menindaklanjuti kemitraan strategis.

Dalam perkembangannya, intensitas people-to-people contact antara Indonesia dan Korea semakin tinggi. Tercatat sekitar 30.709 warga Indonesia bekerja atau belajar di Korea, sedangkan Kedutaan Besar Republik Korea mencatat lebih dari 40 ribu warga Korea yang tinggal dan bekerja di Indonesia. People-to-people contact  juga diperkuat dengan pertukaran misi budaya, pemuda dan pelajar/mahasiswa serta wisatawan antara kedua Negara.

"Seiring meningkatnya hubungan ini, proses transfer ilmu serta aplikasi tekhnologi dari Korea ke Indonesia tentunya akan semakin mudah dilakukan. Saya akan memantau terus agar kerja sama ini bisa memberi manfaat besar bagi kemajuan desa serta meningkatkan taraf hidup masyarakat desa," ujar Marwan.‎ (gir/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 2015, Produksi Semen Meningkat 24,54 Persen


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler