Perdana Menteri Murtad, Kelompok Teroris Luncurkan Serangan Bom Bunuh Diri

Sabtu, 19 Desember 2020 – 13:04 WIB
Anggota Al Shabaab di Somalia. Foto: AFP

jpnn.com, MOGADISHU - Setidaknya 10 orang tewas pada Jumat (18/12) di sebuah kota di negara bagian Galmudug, Somalia saat sebuah bom bunuh diri meledak di tengah massa yang rencananya akan dijumpai oleh perdana menteri negara tersebut, demikian menurut otoritas keamanan setempat.

Perdana Menteri Mohamed Hussein Roble sedang dalam perjalanan untuk berbicara kepada massa tersebut di sebuah stadion di kota Galkayo yang terletak di bagian tengah Somalia, di mana banyak penduduk dan petugas keamanan telah berkumpul untuk menyambutnya sebelum ledakan terjadi, kata kantor keamanan negara setempat dalam sebuah unggahan di laman Facebooknya.

BACA JUGA: Filipina Tangkap Perempuan Indonesia yang Diduga Lakukan Rencana Bom Bunuh Diri

"Lebih dari 10 orang meninggal dunia dalam ledakan, termasuk tiga personel senior militer, para prajurit dan anggota masyarakat," kata seorang anggota militer, Mayor Mohamed Abdirahman, kepada Reuters dari Galkayo. Lebih dari 20 orang mengalami luka-luka, tambahnya.

Para pejabat militer senior di lokasi termasuk Jenderal Abdiasis Abdullahi Qooje yang merupakan komandan batalyon di Galmudug.

BACA JUGA: Bom Bunuh Diri Meledak Dekat Akademi Kepolisian, Enam Tewas Mengenaskan

Kelompok Islamis Somalia yang bersekutu dengan al Qaeda, al Shabaab, mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut dan mengatakan mereka menargetkan perdana menteri murtad yang mengunjungi kota.

Juru bicara operasi militer al Shabaab Abdiasis Abu Musab mengatakan kepada Reuters bahwa di antara mereka yang tewas ada lulusan Amerika Serikat.

BACA JUGA: Polisi Musnahkan Barang Bukti Bom Bunuh Diri Medan

Kelompok tersebut telah berupaya selama lebih dari satu dekade untuk menggulingkan pemerintah pusat Tanduk Afrika dan menetapkan aturannya sendiri berdasarkan interpretasi yang ketat atas hukum syariah.

Farah Ali, seorang penduduk Galkayo yang menyaksikan pemboman itu, mengatakan kepada Reuters dalam wawancara telepon bahwa stadion itu penuh dengan kerumunan orang sebelum ledakan terjadi.

"Saya menghitung tujuh orang tewas termasuk tentara dan warga sipil dan lebih dari selusin orang terluka," katanya. (ant/dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler