PEKALONGAN - Jelang Pilkada serentak 9 Desember 2015 mendatang, peredaran uang palsu diprediksi bakal melonjak di Kabupaten Pekalongan dan sekitarnya. Untuk mengantisipasi hal tersebut, anggota Polres Pekalongan, Senin (30/11), melakukan sosialisasi ke pasar-pasar tradisional dan warung-warung.
Langkah ini dikakukan lantaran pengguna uang palsu biasanya menyasar para pedagang pasar dan warung makan. Apalagi uang palsu yang beredar saat ini sudah semakin sulit dideteksi akibat perkembangan teknologi percetakan yang sangat pesat.
"Sudah ada beberapa kasus yang kita ungkap peredaran upal di wilayah hukum Polres Pekalongan, untuk itu kami melakukan sosialisasi di sentra pasar tradisional ini guna mengantisipasi peredaran. Yakni dengan memberikan penyuluhan pada masyarakat untuk tidak menjadi korban dari peredaran uang palsu," terang Kasubbag Humas Polres Pekalongan, AKP Aries Tri Hartanto kepada wartawan.
Dalam sosialisasi ini, anggota Polres menjelaskan soal perbedaan antara uang palsu dan asli. Secara detail petugas menyampaikan apa saja ciri-ciri uang kertas keluaran Bank Indonesia yang asli.
Aries mengatakan, di wilayah Pekalongan sebelumnya pernah beberapa kali terjadi kasus uang palsu. Masyarakat, kata dia, tentunya harus lebih waspada karena upal yang ditemukan kualitas paling yahud.
"Diharapkan masyarakat tidak menjadi korban dari peredaran upal, masyarakat yang merasa dirugikan adanya peredaran upal ini bisa melaporkan ke Polsek terdekat atau Polres Pekalongan sehingga dapat dilakukan pengungngkapan," pesannya. (yon/dil/jpnn)
BACA JUGA: Adik Atut Kesal Balihonya Disikat Panwaslu
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dulu Mesra, Sekarang Demokrat Mencibir PAN
Redaktur : Tim Redaksi