Perempuan Bukan Makhluk Pasif

Sabtu, 06 Oktober 2012 – 02:01 WIB
POSO - Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan Keluarga Berencana dan Perlindungan Anak (BPPKB dan PA) Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng) Drs Syahrul Tj Panyili MSi, mengatakan masih kurangnya keterwakilan perempuan (gender) di lembaga pemerintahan (eksekutif) dan politik (legislatif) bukan menandakan bahwa perempuan adalah makhluk pasif. Melainkan perempuan masih menghadapi hambatan di tengah masyarakat, dimana perempuan belum diterima sebagai pemimpin dalam pengambilan kebijakan atau keputusan.

Masyarakat masih beranggapan bahwa pemimpin itu identik dengan lakilaki. “Perempuan bukan makhluk pasif. Namun kendalanya adalah masyarakat belum menerima perempuan sebagai pengambil keputusan,” jelasnya pada Workshop peran perempuan dalam pengambilan keputusan. Workshop yang digelar BPPKB dan PA ini, dilaksanakan di salah satu Hotel di Poso Kota seperti yang diberitakan Radar Sulteng (JPNN Group), Jumat (5/10).

Untuk upaya mensetarakan peran perempuan dengan Lakilaki di pemerintahan dan politik, BPPKB dan PA Poso terus menyosialisasikan Inpres Nomor 9 Tahun 2000 tentang pengarusutamaan gender (PUG) dan beragam peraturan perundang-undangan lain tentang perempuan serta komitmen terjadinya perubahan paradigma pemberdayaan perempuan.
Belum adanya keterwakilan perempuan, khusunya di lembaga legislatif (DPRD) Poso ini berdampak luas.

Salah satunya adalah masih kurangnya hasil kebijakan yang responsif gender, termasuk di dalam memberikan perlindungan perempuan dan anak belum maksimal penganggarannya. “Ini disebabkan tidak adanya keterwakilan perempuan dalam pengambilan keputusan di lembaga legislatif di daerah kami di Kabupaten Poso,” ujar mantan Sekretaris KPU Poso ini.

“Kegiatan workshop ini merupakan suatu kegiatan untuk dapat menambah wawasan betapa pentingnya peran perempuan dalam memecah segala permasalahan yang ada. Sehingga nasib kaum perempuan tidak lagi termajinalkan dan kaum perempuan bisa lebih menempatkan kesempatan dan ikut berpartisipasi di ranah publik,” sambungnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Perempuan dan PA, Husniah Mangun SH berpendapat bahwa keberhasilan perempuan terletak pada bahunya sendiri. Baik dalam hal urusan karir dan pekerjaan, maupun dalam hal urusan rumah tangga. “Kesuksesan diri bukan dari berapa banyak gelar dan materi yang disandang. Melainkan lebih dari itu. Kesuksesan merupakan refleksi kemampuan diri perempuan untuk menetapkan tujuan hidup dan kemauannya memutuskan keterdidikannya. Jika itu yang ada, maka tidak seorang pun yang akan meragukannya,” kata Husnia.(bud)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Satpol PP Amankan Tiga Gerobak PKL

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler