Perempuan "Calon Pengantin" Bom Bunuh Diri di Istana itu, Ternyata...

Minggu, 11 Desember 2016 – 06:41 WIB
Polisi berjaga di sekitar rumah terduga teroris di Bintara Jaya VIII, Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (10/12). Polisi mengamankan tiga orang tersangka dua diantaranya laki-laki dan satu perempuan terkait kepemilikan bom high explosive yang ditemukan di lokasi tersebut. FOTO:MIFTAHULHAYAT/JAWA POS

jpnn.com - CIREBON - DYN, salah satu terduga teroris yang ditangkap di Bekasi oleh Densus 88, Sabtu (10/12), merupakan perempuan asal Cirebon.

Saat Radar Cirebon (Jawa POs Group) mendatangi kediamannya di Blok Jati Waluyo, Desa Bakung Lor, Kecamatan Jamblang, Cirebon, DYN diketahui jarang pulang ke Bakung.

BACA JUGA: Ingat! Pemenuhan Hak Korban jangan Sekadar Seremonial

DYN lebih banyak tinggal di Bandung untuk berjualan ikan. Baru pada 2011, DYN pulang ke Cirebon untuk merawat ayahnya yang sakit.

Kondisi ekonomi keluarga DYN terus merosot. Akhirnya sebagai anak pertama dari pasangan AS (50) dan DYT (48), DYN memutuskan untuk berangkat menjadi TKW pada tahun 2012.

BACA JUGA: Waspada, ISIS Susupi Ormas Penolak Pancasila

"Dia datang ke balai desa untuk ngurus-ngurus administrasi berangkat menjadi TKW ke Taiwan. Tapi berangkat atau enggaknya saya juga tidak tahu," ujar Watma, Kuwu Bakung Lor saat ditemui Radar Sabtu (9/12).

Pihak pemdes sendiri tahu kasus tersebut dari pihak kepolisian sektor Klangengan yang menanyakan tempat tinggal dari DYN di Bakung Lor.

BACA JUGA: Deradikalisasi Tak Maksimal, Napi Terorisme Tetap Menganut Paham Radikal

Namun pihak Pemdes belum memberitahukan peristiwa penangkapan DYN kepada pihak keluarga.

Pihak keluarga hanya diberi tahu jika DYN terkena razia yustisi.

"Orang tuanya sedang sakit, kita khawatir jika disampaikan akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," imbuh Watma.

Lebih lanjut Watma mengatakan, di mata masyarakat sekitar, DYN adalah warga yang baik dan dikenal dekat dengan keluargannya, meskipun kerapkali terlihat tertutup.

"Setahu kami, DYN memang dikenal baik oleh warga dan sering sekali membantu orang tuannya. Tapi kami tidak tahu penyebabnya apa, tiba-tiba dia (DYN, red) ikut dalam jaringan teroris dan ditangkap polisi," katanya.

Sementara, Kaur Kesra Desa Bakung Lor, Abdul Hamid mengatakan berdasarkan keterangan yang didapat dari keluarga, DYN merantau mengajar Bahasa Inggris dan Bahasa Arab di Jakarta setelah pulang dari Taiwan.

"Keterangan dari keluarga begitu, katanya ngajar di sekolah, tapi tidak tahu sekolah apa," ujarnya.

Kondisi ekonomi keluarga DYN yang tak kunjung membaik membuat DYN akhirnyamenjadi tulang punggung keluarga. DYN yang kemudian menopang ekonomi keluarganya.

"Keluarganya tidak menjelaskan secara pasti, apakah DYN rutin mengirim uang atau tidak, tapi katanya dia lah tulang punggung keluarga," paparnya.

Sementara, pantauan Radar Cirebon di lokasi, suasana di sekitar rumah DYN lebih ramai dari biasanya.

Sejumlah petugas kepolisian dan TNI nampak berjaga-jaga menunggu tim Densus 88 yang kabarnya akan melakukan penggeledahan di rumah DYN.

Terpisah, salah satu keluarga DYN mengaku masih menunggu petunjuk pihak kepolisian. Namun pihaknya meminta agar proses yang dilakukan turut pula memperhatikan kondisi kesehatan orang tua DYN.

"Orang tuanya kan lagi sakit, kalau ada ramai-ramai pasti ngedrop. Kita khawatir nanti sakitnya malah nambah parah. Jadi mohon agar bisa diperhatikan juga kondisi kesehatan orang tuanya,"tukasnya.

Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Yusri Yunus kemarin mengatakan, DYN  merupakan “calon pengantin” yang akan meledakkan bom bunuh diri di Istana Negara. (dri/sam/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Densus Bekuk Perakit Bom untuk Terduga Teroris Pengincar Paspampres


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler