jpnn.com - Perempuan telah lama diingatkan akan apa yang disebut 'bom waktu' yang mereka hadapi ketika menyangkut masalah kesuburan.
Kutukan jam biologis ini menunjukkan bahwa seorang wanita memiliki mekanisme bawaan, yaitu menghitung waktu hingga mereka tidak bisa lagi hamil secara alami. Tapi bagaimana dengan pria?
BACA JUGA: Mengejutkan, Ini Pertanda Serangan Jantung pada Perempuan?
Anda mungkin jarang membaca berita tentang kesuburan pria, tetapi para ahli memperingatkan bahwa para pria juga harus menyadari kemungkinan timbulnya masalah yang menyangkut tentang kesuburan mereka juga.
Pria, secara teori, memproduksi sperma sepanjang hidup mereka (tidak seperti wanita, yang memiliki batas pada cadangan telur mereka), tetapi itu tidak berarti bahwa mereka akan selalu memiliki kesuburan yang sama suksesnya di usia berapa pun.
BACA JUGA: Stres Bisa Memengaruhi Kesuburan pada Wanita?
Bahkan, banyak pria mungkin sangat tidak tahu tentang perubahan potensial pada sperma mereka.
Tetapi apakah pria juga benar-benar mengalami 'tick-tock' jam biologis dengan cara yang sama seperti wanita?
BACA JUGA: Mitos atau Fakta Kafein Bisa Memengaruhi Kesuburan
"Pentingnya usia di mana seseorang memiliki anak sangat terkenal pada wanita tetapi tidak sering diperhitungkan pada pria," kata Dr. Victoria Walker, seorang ahli kesuburan di Institut Marquès (institutomarques.com), seperti dilansir laman Irishexaminer, Rabu (23/1).
"Namun demikian, pria juga memiliki jam biologis - dan itu sesuatu yang harus mereka khawatirkan," jelas Walker.
"Pria menghasilkan sel sperma sepanjang hidup mereka, tetapi dengan berlalunya waktu, kualitas sperma akan berubah yang bisa mengurangi kapasitas pematangan semen," tambah Walker.
Walker mengatakan bahwa selain infertilitas, peningkatan usia juga bisa dikaitkan dengan kerusakan pada materi genetik dalam sperma yang terkadang bisa menyebabkan gangguan genetik pada bayi.
Dalam sebuah penelitian tahun 2003 yang diterbitkan dalam jurnal Fertility and Sterility, hanya seperempat (25 persen) laki-laki di atas usia 50 tahun yang bisa memiliki anak bersama pasangan mereka dalam waktu satu tahun.
Sebuah studi tahun 2017 yang dilakukan oleh para peneliti Harvard juga membuat berita utama baru-baru ini, ketika mereka menemukan bahwa sperma dari pria berusia 40 tahun hingga 42 tahun adalah 46 persen lebih kecil kemungkinannya untuk bisa menghamili wanita di bawah usia 30 tahun tahun daripada sperma dari pria berusia 30 tahun-35 tahun.
"Kualitas air mani yang buruk tidak selalu berarti bahwa seorang pria tidak akan bisa memiliki anak tetapi hal tersebut bisa menghambat peluang mereka," menurut Walker.
Ini bukan satu-satunya kendala yang dihadapi pria dalam konteks ini. Kajian Baylor College of Medicine menemukan bahwa kemungkinan seorang bayi mengalami 86 masalah bawaan, seperti down sindrom atau spina bifida, rata-rata satu dari 50, tetapi hal ini meningkat menjadi satu dari 42 ketika ayah mereka berusia di atas 40 tahun.
Penelitian yang dipublikasikan di Nature juga menemukan bahwa ayah menurunkan lebih banyak mutasi genetik ketika mereka semakin tua dan bahwa meningkatnya usia ayah bisa menjadi faktor dalam peningkatan tingkat kondisi seperti skizofrenia dan autisme.(fny/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ketahui Efek Buruk Gula bagi Kesehatan Pria
Redaktur & Reporter : Fany