Perempuan Motor Ekonomi Masyarakat

Rabu, 15 Juni 2011 – 13:55 WIB
MATARAM- Jangan sepelekan perempuanBegitu kira-kira pesan yang ingin disampaikan Linda Amalia Sari di balik "roadshow-nya" mengunjungi pusat-pusat kerajinan di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB)

BACA JUGA: Kenikmatan Bercinta Tak Bergantung Keperawanan

Sebab, banyak orang tidak tahu bahwa perempuan-perempuan di daerah mampu menggerakkan ekonomi keluarga dan bahkan memajukan ekonomi masyarakat.

"Perempuan itu lebih teliti, ulet, kuat, dan pekerja keras
Perempuan merupakan investasi dan aset yang harus terus dikembangkan," kata Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Linda Amalia Sari usai mengunjungi lokasi Tenun Sasambo SMK 5 Mataram dan pusat produksi gerabah di Banyu Mulek, Lombok Barat.

Linda mengungkapkan, 49,9 persen dari 237,5 juta jiwa penduduk Indonesia adalah perempuan

BACA JUGA: Si Kecil pun Butuh Relaksasi

Kalau ditambah anak-anak menjadi 70 persen
"Karena itu, perempuan dan anak harus menjadi perhatian bagi perkembangan dan kemajuan Indonesia," tegas mantan Ketua Umum Kowani ini.

Selain meminta pemerintah setempat turut membantu mempromosikan dan memasarkan hasil kerajinan, Linda juga berpesan kepada para perajin yang mayoritas perempuan itu agar terus mengembangkan keterampilan, daya kreatif dan inovasinya

BACA JUGA: Silikon di Payudara Malinda Harus Segera Diangkat

Mantan anggota Komisi VIII DPR RI ini juga mengimbau agar perempuan tidak menjadi tenaga kerja wanita di luar negeri

"Kerja di sini ajaSelesaikan pendidikan dulu, jangan keburu menikahJangan sampai anak punya anakAnak punya anak itu maksudnya menikah sebelum usia 18 tahunSebelum 18 tahun itu masih anak-anak," lanjut suami Agum Gumelar ini

Dalam kunjungan kerjanya ke Lombok, Linda juga bertemu Baik Rumiati, tokoh penggerak ekonomi masyarakat NTBDengan membuat koperasi karya terpadu, lulusan S-3 alias SD, SMP, dan SMEA itu mampu memberdayakan masyarakat sekitar dengan memberikan pelatihan dan pemberian modal usahaJumlah anggotanya 3.891 orang, 75 persennya perempuan

"Saya sudah punya 10 cabang, termasuk di Bima, Pulau Sumbawa, NTB," cerita Rumiati kepada Menteri, didampingi Sekretaris Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Dra Sri Danti MA, Deputi Pengarusutamaan Gender Bidang Ekonomi DR Hertomo Heroe, dan Staf Khusus Menteri Titien E Prihastuti.

"Luar biasa BuKalau bisa ini terus dikembangkan, terutama di Pulau Sumbawa yang selama ini dikenal sebagai kantong-kantong TKWIni juga dapat mengurangi terjadinya kasus trafficking (tindak pidana perdagangan orang)," pesan Linda yang juga ketua pelaksana gugus tugas antitrafficking ini.

"Orang seperti Ibu Rumiati ini harus di-clonning sebanyak-banyaknyaIbu perlu mencetak lagi orang seperti ibu," kata Heroe menimpali.

Sementara itu, Linda membuka workshop ASEAN tentang Praktik Terbaik Pemberdayaan Perempuan di Usaha Mikro dan Kecil di Hotel Jayakarta Senggigi, Lombok, tadi malam."Semoga dengan workshop ini perempuan memeroleh gambaran mengenai tantangan dan strategi apa yang dirancang agar dapat bersaing di skala nasional dan regional ASEAN," harap Linda

Sebelumnya, Linda memberikan advokasi mengenai pelaksanaan pengarusutamaan gender bagi pimpinan daerah DPRD dan SKPD Provinsi NTB di kantor Gubernur NTBPada kesempatan itu, dia mengajak untuk menyamakan persepsi tentang pembangunan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak yang dilakukan melalui PUG dan kebijakan pembangunan anak dengan mewujudkan Kota Layak Anak yang semuanya disertai pemantauan dan evaluasi(art)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Silikon di Payudara Malinda Harus Segera Diangkat


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler