jpnn.com, JAKARTA - Menteri BUMN Erick Thohir menunjuk perempuan muda asal Kupang, Nusa Tenggara Timur menjadi orang nomor satu Bank Rakyat Indonesia (BRI).
Perempuan muda itu bernama Sisilia (22), yang akan menjadi Direktur Utama BRI selama sehari melalui program Girls Take Over.
BACA JUGA: BRI Bidik Inklusi Keuangan Lewat Kemerdekaan UMKM
Sisilia terpilih karena memiliki latar belakang prestasi yang cemerlang. Dia pernah menjadi educator dan plt kepala sekolah pendidikan usia dini, bahkan membawahi empat kelas besar di sebuah lembaga pendidikan swasta di kota Kupang.
Selain itu, sejak 2015, Sisilia pun tergabung dalam komunitas di bidang pendidikan dan lingkungan.
BACA JUGA: Terlanjur Klik Tautan Penipuan Online, Coba Tips dari BRI Ini
Program Girls Take over merupakan kampanye global yang diinisiasi oleh Plan International dan diselenggarakan serentak di 75 negara setiap tahun.
Kampanye tersebut untuk memperingati Hari Anak Perempuan Internasional (International Day of the Girls) yang jatuh pada 11 Oktober.
BACA JUGA: Semarak PRS BRI 2021, #KreativitasJituUMKMMaju jadi Trending Topic Twitter
Tema tahun ini adalah kesetaraan gender dan kepemimpinan perempuan di dunia kerja.
Yayasan Plan International Indonesia berkolaborasi dengan Kementerian BUMN dan Srikandi BUMN sejak 17 Agustus hingga Oktober 2021 dalam memperingati Hari Anak Perempuan Internasional.
Ada lima perempuan muda lainnya dari berbagai provinsi yang terpilih sebagai finalis untuk mengambil alih (take over) Menteri BUMN dan lima Dirut BUMN selama sehari melalui program Girls Take Over.
Direktur Utama BRI Sunarso mengungkapkan program berskala internasional tersebut sejalan dengan upaya perseroan dalam mendukung kesetaraan gender.
Menurutnya, Sisilia cerminan perempuan muda Indonesia yang multitalenta.
"Sisilia dapat menciptakan nilai untuk kemajuan masyarakat seperti halnya visi BRI," ujar Sunarso.
Sunarso menerangkan di BRI penerapan kesetaraan gender berlaku dengan baik dan manajemen BRI berkomitmen tidak akan melakukan diskriminasi dalam hal gender, suku, agama, serta ras.
"Kesempatan kerja dan pengembangan karir di BRI dilakukan dengan memperhatikan kompetensi setiap individu melalui metode yang terukur. Komitmen ini dapat dilihat dari perbandingan pekerja wanita dan pria di BRI," ujarnya.
Surnarso menegaskan dukungan BRI terhadap kesetaraan gender terlihat pada komposisi pekerja.
Berdasarkan data pada akhir 2020, rerata komposisi untuk pekerja perempuan adalah mencapai 42,36 persen dan pria 57,64 persen.
BRI pun akan melakukan program sejalan dengan Kementerian BUMN, di mana keterwakilan perempuan di dewan komisaris, direksi, dan satu level di bawah direksi BUMN sebesar 15 persen pada 2021 dan 25 persen pada 2023. (antara/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur & Reporter : Elvi Robia