jpnn.com - SEOUL - Presiden Korea Selatan Park Geun-hye meminta Korea Utara segera merilis permohonan maaf atas provokasi yang mengakibatkan ketegangan dua negara meningkat, terutama di Semenanjung Korea.
Ketegangan duo Korea meningkat secara dramatis dalam beberapa pekan terakhir, usai Selatan menuduh Korea Utara berada di balik serangan ranjau darat yang mengakibatkan dua tentara Selatan cacat.
BACA JUGA: Korea Utara Sebut Korsel Boneka AS
Utara juga menembakkan peluru artileri di perbatasan, dan mendorong Negeri Ginseng (sebutan Korsel) melakukan aksi balasan.
Korea Utara sendiri telah membantah bertanggungjawab atas pemicu ketegangan. Negara pimpinan Kim Jong-un itu bahkan balik menyalahkan Selatan, dan memberikan ultimatum agar Selatan segera menghentikan propaganda anti-Pyongyang lewat loudspeaker di perbatasan.
BACA JUGA: Amerika Serikat Komit Bantu Korea Selatan
"Korea Selatan akan mengambil tindakan yang sesuai, dan melanjutkan siaran loudspeaker, kecuali Korea Utara menawarkan permintaan maaf yang jelas dan berjanji untuk tidak menggelar setiap provokasi," ujar Presiden Park dalam pertemuan rutin dengan para pembantunya, seperti dikutip dari Yonhap, Senin (24/8).
Di sisi lain, Korea Utara masih bersikeras bahwa siaran anti-Pyongyang yang dilancarkan Selatan adalah penghinaan terhadap martabat Kim Jong-un dan juga Korea Utara. Hingga kini, perundingan dua negara masih berlanjut di hari ketiga. Sementara pergerakan militer dua negara semakin meningkat di daerah-daerah yang berdekatan dengan perbatasan. (adk/jpnn)
BACA JUGA: Perundingan Lanjut, tapi Kok Korut Tambah Kekuatan ke Garis Depan?
BACA ARTIKEL LAINNYA... Klik Google, Nongol Kahanamoku, Siapa Dia?
Redaktur : Tim Redaksi