JAKARTA -- Perempuan-perempuan di Tanah Batak, Sumatera Utara, yang dulunya sangat aktif dengan kegiatan menenun selendang dan ulos, kini sudah langkaMalah nyaris tak lagi ditemukan, baik di wilayah perkotaan maupun perkampungan.
"Saya sempat berbincang dengan salah seorang ibu di sana yang masih aktif menenun
BACA JUGA: Polisi Sulit Identifikasi Asal senjata OPM
Dia bangga karena masih ada peninggalan nenek moyangnya yang masih dipertahankan sebagai warisanSandra yang melakukan penelitian dengan dibantu Restuala Pakpahan dan MJA Nashir asal Indonesia itu menyebut banyak faktor yang mempengaruhi hal tersebut
BACA JUGA: Polisi Akui Kesulitan Kejar Penembak
Di antaranya, akibat melonjaknya harga bahan baku yang tak sebanding dengan harga jual"Harga jualnya sudah terkalahkan oleh kain-kain dari pabrik, meski secara kualitas ulos masih lebih unggul
BACA JUGA: Lagi, Polisi Ditembak di Papua
Yang kita khawatirkan jangan sampai akibat harga jual yang rendah ini kemudian berpengaruh pada proses produksi ulos yang asal jadi dengan kualitas rendah," timpalnya.Alasan lain karena pandangan bahwa menenun identik dengan warga miskinPadahal kenyatannya tidak demikian"Untuk semua hasil penelitian itu sudah saya tuangkan dalam bentuk bukuDan karena saya tidak mau itu hanya habis di rak buku, makanya buku-buku yang ada dijual di sekitar wilayah penelitian biar bermanfaatDan sudah hampir terjual semua," tuturnya.
Mewakili Pemerintah Indonesia, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Anak, Linda Amalia Sari Gumelar menyatakan apresiasinyaTerutama untuk Sandra dan rekannyaIa mengaku tertarik sehingga mengundang si peneliti asal Belanda tersebut
Terhadap hasil penelitian itu, Linda mengaku mirisKarena itu, ia berencana memfasilitasi masalah tersebutKini sudah dimulai dengan forum anak yang sudah terbangun hingga ke tingkat provinsi dan kabupaten/kota.
"Pada intinya, kami melihat bahwa di sini ada peluang bagi perempuan dan anak-anak untuk berkaryaJadi kami siap untuk fasilitasi persoalan iniApalagi kain ulos termasuk high class untuk ukuran dunia," pungkas Linda(yes/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Heboh, Daging Kurban Berlafadz Allah
Redaktur : Tim Redaksi