Perempuan Pengguna Narkoba Didominasi Pelajar, Takut Disebut Cupu

Selasa, 18 Juli 2017 – 04:31 WIB
BNN

jpnn.com, SURABAYA - Jumlah perempuan pengguna narkoba di Surabaya khususnya sabu-sabu, terbilang tinggi.

Mayoritas masih duduk di bangku SMP. Alasannya tidak masuk di akal. Hanya takut dibilang enggak kekinian.

BACA JUGA: Penumpang Misterius Tinggalkan Celana Dalam Isi Narkoba di Pesawat

Maraknya pengguna sabu-sabu tersebut terlihat setidaknya dalam dua tahun terakhir.

Data BNNK Surabaya menunjukkan, perempuan dengan status pelajar mendominasi.

BACA JUGA: Pangkas Peredaran Ganja, BNNP Jatim Koordinasi Lintas Provinsi

Meski demikian, data yang dikeluarkan BNNK Surabaya tersebut dianggap bukan data yang riil.

Pembina Yayasan Our Right to Be Independent (Orbit) Surabaya Rudhy Wedhasmara mengungkapkan, populasi nyatanya bisa mencapai sepuluh kali lipat.

BACA JUGA: Teguh Konsumsi Ganja agar Fit saat Setir Mobil

Sebab, pengguna perempuan termasuk dalam hidden population.

''Mereka benar-benar menutup diri untuk kalangan profesi, pekerja, ataupun pelajar," jelas pria kelahiran Nganjuk itu.

Namun, jumlah perempuan pengguna yang dewasa masih kalah dengan remaja. Penyebabnya, salah pergaulan.

Mayoritas remaja perempuan yang menggunakan narkoba mengaku terpengaruh oleh temannya.

''Kalau tak mencoba, mereka diejek," ujar Kepala BNNK Surabaya AKBP Suparti.

Mereka diejek tidak gaul. Tidak kekinian. Hal itu yang membuat anak mudah terpengaruh.

Mereka tidak ingin dijauhi teman-temannya. Kondisi tersebut diperparah oleh suasana rumah yang tidak kondusif.

Beberapa pecandu mengaku berasal dari keluarga broken home.

Koordinator Komunitas Perempuan Pengguna Napza Surabaya Ike Sartika mengungkapkan, pengguna remaja secara kualitas masih rendah.

Para remaja perempuan masih mengonsumsi pil koplo atau dobel L. Alasannya, harganya murah. Sesuai kantong.

Namun, justru dari dobel L itu, petualangan di dunia barang haram tersebut dimulai. (aji/c7/fal/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Demi Tato, Rela Candu Sabu-Sabu


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler