jpnn.com, BOLIVIA - Perempuan berusia 65 tahun yang positif virus corona mendapat perlakuan tidak mengenakkan dari rumah sakit di Bolivia.
Saat dibawa dengan ambulans dari kota kecil San Carlos menuju Ibu Kota Santa Cruz pada Rabu (11/3) malam, sejumlah rumah sakit menolak perempuan tersebut, dengan alasan tenaga medis yang langka.
BACA JUGA: Karena Corona Alexis Sanchez dan Arturo Vidal Bakal Dikarantina
"Kami tidak akan mengizinkan perempuan ini masuk, sebab rumah sakit ini tidak memadai untuk menangani kasus virus corona," kata salah satu perawat kepada surat kabar Bolivia, El Deber.
"Terdapat banyak pasien dan orang yang dapat terinfeksi," katanya.
BACA JUGA: Jangan Tertutup Isu Corona, DBD Lebih Berbahaya, Nih Buktinya
Pejabat kesehatan setempat, Oscar Urenda, membenarkan kejadian tersebut.
"Kami memilik satu area yang telah dipersiapkan di rumah sakit San Juan de Dios, tetapi kami tidak dapat menanganinya dan minimnya staf," katanya saat konferensi pers di Santa Cruz.
"Kami membuat rencana lain yakni memindahkan ke pusat kesehatan yang lain, tetapi di mana-mana penduduk setempat melarang akses," katanya.
Sebagai ganti, kata Oscar Urenda, perempuan itu ditampung di gedung milik pemerintah daerah.
"Perempuan itu kini dirawat dan dilindungi di sebuah tempat dengan kondisi layanan yang efisien, dan dokter serta perawat membantu kami untuk menemukan pusat kesehatan yang tepat," katanya.
Menurutnya, penyebaran virus corona di Bolivia tak dapat dihindari setelah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Rabu menyatakan COVID-19 sebagai epidemi.
"Penyakit itu akan menyebar dan bukan karena kurangnya antisipasi, virus itu menyebar ke mana saja," katanya. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti