Perenang India Pecahkan Rekor saat Keluarganya Kebanjiran

Rabu, 22 Agustus 2018 – 12:05 WIB
Sajan Prakash di Kolam Renang GBK Jakarta. Foto: AFP

jpnn.com, JAKARTA - Perenang India, Sajan Prakash mencetak rekor nasional di nomor 200m gaya kupu-kupu Asian Games 2018.

Prakash memang bukan peraih medali di nomor final yang digelar di Aquatic Center, GBK, Minggu (19/8) lalu itu.

BACA JUGA: Indonesia vs Uni Emirat Arab: Kekuatan Lawan tak Istimewa

Perenang berusia 24 tahun itu hanya finis di urutan kelima setelah perenang Tiongkok Wang Zhou, lalu peraih perunggu asal Tiongkok Li Zhuhao, Nao Horomura (Jepang/perak) dan Daiya Seto (Jepang/emas).

Catatan waktu Prakash satu menit 57,75 detik, atau selisih 3,22 detik di belakang Daiya Seto.

BACA JUGA: Cerita Ibunda Defia Rosmaniar, Sungguh Mengharukan

Namun, Prakash telah mencetak rekor nasional (India) dengan catatan waktunya itu. Prakash bahkan menjadi perenang India pertama yang berhasil masuk ke babak final cabang renang di Asian Games setelah 30 tahun. "Saya mempersiapkan ini untuk waktu yang lama. Sejak kecil saya pengin mendapatkan medali di Asian Games," katanya seperti dikutip dari AFP.

Kisah Prakash tak sesederhana itu.

BACA JUGA: Waspada Pemain UEA Suka Memancing Emosi Lawan

Selama tiga hari, Prakash tak mendapat kabar dari keluarganya di Kerala. Daerah itu hancur oleh banjir. Ya. Saat dia mencoba fokus di Jakarta, keluarganya belum ada kabar dan rumahnya telah hancur.

Banjir yang menerjang selatan India menewaskan lebih dari 350 orang. Prakash tak bisa tenang, meski tetap berusaha fokus. "Ketika saya mendarat di Jakarta, saya mendengar hujan semakin parah di Kerala. Namun saya tidak tahu itu akan buruk," katanya.

"Kami dilatih untuk berenang di bawah tekanan. Itu yang saya lakukan di Jakarta. Saya tidak mau mengacaukan semua. Saya sadar, tidak bisa membantu keadaan di Kerala. Saya harus fokus di sini dengan apa yang saya bisa, dan jika saya gagal, tentu semuanya kacau," imbuh Prakash.

Namun, tak bisa dihindari, Prakash tetap tak bisa fokus 100 persen di Jakarta. "Saya sulit tidur memikirkan keluarga saya. Jaringan telepon putus, tidak ada yang bisa menghubungi keluarga saya di sana," ujarnya.

Setelah tiga hari, pamannya akhirnya mengatakan keluarga Prakash aman. Ternyata, ibu Prakash memang meminta semua anggota keluarga menyimpan kondisi mereka yang kebanjiran, karena tak mau menganggu Prakash. "Saya khawatir hingga akhirnya paman menelepon saya meminta tidak perlu lagi cemas," kata Prakash.

Sayang, Prakash masih belum beruntung, setidaknya untuk mendapat medali perunggu. "Saya sudah berusaha, melakukan apa yang saya bisa sekuat tenaga. Jika saya bisa setidaknya finis ketiga (perunggu), mungkin akan menjadi hadiah besar buat keluarga saya. Namun, saya belum mau berhenti," pungkas Prakash. (adk/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Luis Milla Akui Sama Sekali Buta Kekuatan UEA


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler