jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah memperkirakan lebih dari 1,5 juta orang mudik pada momen Hari Raya Idulfitri 2021. Pergerakan arus balik para pemudik ke kota-kota besar terutama Jakarta diprediksi akan terjadi setelah 21 Mei 2021.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito mengatakan survei Litbang Kementerian Perhubungan pada Mei 2021 memprediksi pergerakan arus balik akan melebihi saat musim mudik. Sekitar 2,6 juta orang diperkirakan diperkirakan akan balik ke kota-kota besar.
Menurut Wiku, hal yang menjadi perhatian Satgas Covid-19 ialah pergerakan arus balik dari wilayah Pulau Sumatra ke Pulau Jawa.
BACA JUGA: Bu Khofifah Dorong Pembentukan Tim Satgas Covid-19 di Sekolah
Selain itu, Satgas Covid-19 juga mencermati pergerakan arus balik dari daerah ke kota-kota besar di Jawa.
"Oleh karena itu, pemerintah terus mempertebal upaya pengendalian Covid-19 dengan screening berlapis," kata Wiku dalam keterangan pers di Graha BNPB, Jakarta, Selasa (18/5).
Pemerintah sebelumnya telah mengantisipasi lonjakan kasus baru Covid-19 dengan mengeluarkan kebijakan larangan mudik yang berlaku pada 6-17 Mei 2021. Kebijakan itu diperkuat dengan Adendum Surat Edaran Satgas Covid-19 Nomor 13 Tahun 2021.
BACA JUGA: Irjen Fadil Klaim Operasi Penyekatan Larangan Mudik Ampuh
Ketentuan itu berisi pengetatan mobilitas masyarakat pada masa sebelum dan setelah peniadaan mudik dengan mewajibkan surat tes negatif Covid-19 yang sampelnya diambil dalam waktu 24 jam.
Ketentuan itu mengikat seluruh penumpang semua moda transportasi pada periode 18-24 Mei 2021. Pemerintah juga meningkatkan jumlah tes kesehatan secara acak di berbagai titik strategis.
Upaya itu diperetat dengan screening berlapis, seperti, penambahan personel dan testing di titik-titik penyekatan strategis. Pengintensifan pemeriksaan berlapis itu dilakukan di sejumlah titik sejak 15 Mei lalu.
BACA JUGA: Polda Metro Jaya Gelar 3T untuk Pemudik di Kalibata
Pelaku perjalanan dari Pulau Sumatra ke Pulau Jawa harus melalui rapid test antigen di Pelabuhan Bakauheni, Lampung. Pelaksanannya di bawah Satgas Covid-19 Lampung.
Pemeriksaan berlapis di Pelabuhan Bakauheni itu sebagai respons atas peningkatan kasus baru Covid-19 dan angka kematian di berbagai provinsi di Sumatra, terutama pada 1,5 bulan terakhir.
Pengetatan juga dilakukan terhadap para pelaku perjalanan menuju Jakarta yang berasal dari Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, dan wilayah lainnya di Pulau Jawa.
Ada tes kesehatan secara acak terhadap pemudik di titik-titik penyekatan. Langkah itu melibatkan Satgas Covid-19 di daerah, Polri, TNI, dinas kesehatan, dan pengelola jalan tol.
"Mandatory check tetap berlaku bagi pelaku perjalanan yang memanfaatkan moda transportasi udara, kereta api, laut maupun penyeberangan. Random testing dilakukan bagi perjalanan rutin moda transportasi laut dan darat di seluruh Indonesia," jelas Wiku.
(tan/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
BACA ARTIKEL LAINNYA... Nekat Mudik, Sebanyak 38 Warga Jatim Terdeteksi Reaktif saat Tes Rapid Antigen
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga