Pergerakan Covid-19 di Perumahan Griya Melati Mengkhawatirkan, Bima Arya Minta Bantuan Menkes Budi

Senin, 24 Mei 2021 – 05:59 WIB
Wali Kota Bogor Bima Arya. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, BOGOR - Wali Kota Bogor, Jawa Barat, Bima Arya meminta bantuan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin untuk menyelidiki penyebaran Covid-19 di Perumahan Griya Melati Kota Bogor yang berkembang sangat cepat.

"Saya sudah menghubungi menteri kesehatan untuk memberikan perhatian pada lonjakan kasus positif COVID-19 di Kota Bogor dengan membantu proses sekuensing genom," kata Bima Arya, di Kota Bogor, Minggu (23/5).

BACA JUGA: Bima Arya Tutup Akses Perumahan Griya Melati, Kenapa?

Dia menjelaskan proses sekuensing genom untuk mendeteksi apakah virus corana yang menyebar di Kota Bogor adalah varian baru atau bukan.

Menurutnya, Menkes Budi sudah mengirim tim ke Kota Bogor dan telah mengambil sampel dari kasus Covid-19 di Perumahan Griya Melati.

BACA JUGA: Satgas Covid-19: Lonjakan Tertinggi Kasus Corona Terjadi di Pulau Sumatera

"Mudah-mudahan prosesnya bisa cepat, sehingga hasilnya bisa cepat diketahui," harapnya.

Dia mejelaskan kasus positif Covid-19 di klaster Perumahan Griya Melati pada Minggu (23/5) ada 46.

BACA JUGA: Polisi Gerak Cepat, Pelaku Tabrak Lari Pedagang Mi Ayam Akhirnya Ditangkap

Pada hari kedua Lebaran atau Jumat (14/5), baru ada satu kasus positif Covid-19 di sana.

"Pergerakan penyebaran Covid-19 di perumahan itu sangat cepat. Pergerakannya sangat mengkhawatirkan," katanya.

Bima menjelaskan dari 46 kasus positif corona pada hari ini, sebanyak 34 di antaranya sudah dievakuasi ke Pusat Isolasi Covid-19 Kota Bogor, di Ciawi, Kabupaten Bogor.

Sementara, satu kasus positf Covid-19 dengan gejala klinis menengah karena komorbid sudah dievakuasi ke rumah sakit rujukan.

"Langkah evakuasi ini dilakukan untuk meredam dan meminimalkan penyebaran virus corona di perumahan tersebut," katanya.

Dinas Kesehatan Kota Bogor juga masih terus dilakukan penelusuran kontrak erat.

Dinkes telah mengonfirmasi 75 warga kontak erat yang kemudian menjalani tes swab polymerase chain reaction (PCR).

"Saat ini masih menunggu hasilnya," tegas Bima.

Dia menyebut meskipun warga perumahan hasil tes usap PCR-nya negatif, tetapi kalau memiliki gejala klinis harus diperiksa sekuensing genom-nya.

"Jangan-jangan ada virus corona varian baru," ujarnya.

Menurut Bima, guna mengantisipasi penyebaran Covid-19 di Griya Melati ini tidak menyebar keluar, maka perumahan tersebut diisolasi dan aktivitas warganya dibatasi.

"Petugas jaga di posko harus memastikan pengunjung dan tamu dibatasi secara ketat," pungkas Bima Arya. (antara/jpnn)

 

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler