jpnn.com - CILEGON – Aksi kejahatan di dalam angkot di wilayah Kota Cilegon mulai meresahkan warga. Catatan kepolisian setempat, ada 10 laporan kejahatan dalam empat bulan bulan terakhir.
Modus yang dilakukan beragam, mulai dari pura-pura kaki keram, terjepit kaca jendela, hingga muntah.
BACA JUGA: Gara-gara Istri Sudah Tua, Garap Anak Angkat
Kemarin, Polres Cilegon menggelar sosialisasi pencegahan tindak kejahatan di dalam angkot, kepada para sopir angkot.
Kanit Patroli Polres Cilegon Ipda Widyagana Putra mengaku akan terus memantau dan berkoordinasi dengan semua pihak agar tindak kejahatan ini bisa diatasi.
BACA JUGA: Mabes Janji Tak Intervensi Kasus Kasat Narkoba Ganteng
“Tanpa kerjasama dengan pihak lain, pemberantasan kejahatan akan sulit dilakukan,” ujarnya, seperti diberitakan Radar Banten (Jawa Pos Group).
Sementara itu, Kasat Intel Polres Cilegon AKP Awab menegaskan, pihaknya akan terus berusaha agar tindak kejahatan di dalam angkot bisa diatasi.
BACA JUGA: Kronologi Perompakan Kru TV, Satu Tewas
Oleh karena itu, dirinya meminta kepada semua sopir angkot untuk bisa berkoordinasi dengan baik.
“Untuk mencegah tindak kejahatan di dalam angkot, kita tentunya harus melibatkan para sopir itu sendiri untuk segera melaporkan apabila ada tindak kejahatan, sehingga jika ada kejahatan didalam angkot bisa segera ditangani,” katanya.
Ketua Persatuan Sopir Angkot Cilegon (PSAC) Ajat Sudrajat menyatakan kesiapan bekerja sama dengan polisi.
“Selain itu, penting juga untuk melakukan pendataan terhadap para sopir angkot untuk memastikan tidak ada kerja sama antara pelaku kejahatan dengan sopir,” tegasnya.
Menurutnya, salah satu penyebab kejahatan di dalam angkot adalah banyaknya sopir angkot yang tidak jelas identitasnya.
“Misalkan ada pendatang yang menjadi sopir angkot kemudian melakukan tidak kejahatan, kita tidak dapat melacak mereka karena identitas mereka, soalnya 30 persen sopir angkot itu berasal dari luar daerah,” ujarnya.
Sementara itu, salah seorang sopir angkot jurusan Cilegon-Anyar, Jidral, mengatakan, pelaku kejahatan di dalam angkot biasanya melibatkan lebih dari empat orang.
“Salah satu dari mereka biasanya pura-pura kakinya keram dan minta tolong kepada penumpang yang ada, kemudian ketika ditolong oleh penumpang itu, rekannya mengambil barang pelaku,” katanya.
Belum lama ini, dia sempat menggagalkan aksi pencurian di mobilnya. “Biasanya pelaku sengaja mencari tempat yang sepi, kemudian jauh dari pos keamanan. Untuk itu, sopir juga harus punya keberanian untuk nanganin hal itu. Kalau misalkan enggak berani, lebih baik berhenti dulu mobilnya terus nyari bantuan,” katanya. (mg10/ibm/ags/sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Polisi Buru Hello Kitty Terkait Pembunuhan Waria di Cirebon
Redaktur : Tim Redaksi