Perhutani dan Pertamina Berkolaborasi Hasilkan Kredit Karbon 11,6 Juta Ton

Rabu, 22 Juni 2022 – 21:33 WIB
Perum Perhutani mengembangkan proyek Natured Based Solution (NBS) --di 9 Lokasi Hutan, bermitra dengan Pertamina Power Indonesia sebagai Subholding Power & New Renewable Energy (Pertamina NRE). Foto dokumentasi Perum Perhutani

jpnn.com, JAKARTA - Perum Perhutani mengembangkan proyek Natured Based Solution (NBS) di 9 Lokasi Hutan, bermitra dengan Pertamina Power Indonesia sebagai Subholding Power & New Renewable Energy (Pertamina NRE). Proyek ini berpotensi menghasilkan kredit Karbon 11,6 juta CO2/tahun.

Upaya tersebut juga bertujuan mempercepatan pencapaian Nationally Determined Contribution Indonesia tahun 2030 dan visi Net Zero Emission 2060 di lingkup Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN). 

BACA JUGA: Perhutani Gandeng HK, Bulog dan PNM Gelar Pasar Rakyat BUMN

Wakil Menteri I BUMN Pahala Nugraha Mansury mengatakan proyek ini bertujuan untuk mengintensifkan kegiatan pelestarian hutan guna mengurangi pelepasan emisi gas rumah kaca dari sektor kehutanan.

"Serta memberikan dampak positif bagi penyerapan emisi karbon dan keanekaragaman lingkungan," jelas Pahala Nugraha Mansury dalam keterangannya, Rabu (22/6).

BACA JUGA: Dorong Nol Emisi Karbon, Pertamina NRE dan Perhutani Kembangkan NBS

Direktur Operasi Perhutani Natalas Ari Haryanto menyampaikan selain menekan laju deforestasi, tujuan kerja sama pengembangan proyek NBS dan Pertamina NRE adalah memperluas tutupan lahan yang akan meningkatkan kemampuan kawasan hutan untuk menyerap emisi gas rumah kaca.  

“Kami sudah mengidentifikasi sembilan calon lokasi di wilayah kawasan hutan milik Perhutani Group yang akan menjadi objek dan lokasi dari proyek  ini," ujarnya. 

BACA JUGA: Ukir Rekor Fantastis! Pertamina Berhasil Cetak Penghematan Sampai Rp 32 Triliun

Kesembilan calon lokasi ini lanjutnya, akan dilakukan studi kelayakan untuk mengetahui kelayakan proyek dari khususnya terkait dampak terhadap lingkungan serta sisi finansial maupun operasional.

Dia menambahkan berdasarkan hasil Pra Studi Kelayakan, NBS Project pada ke-9 lokasi ini akan mampu menghasilkan Kredit Kabon (Carbon Credit) lebih dari 11,6 juta ton CO2 per tahun.

Diharapkan dengan skema bisnis yang tepat, maka, proyek  ini akan mampu menjadi bisnis baru yang memberikan nilai tambah pada kedua belah pihak.

Sejumlah upaya dekarbonisasi yang akan dilaksanakan oleh Perum Perhutani, lanjut Natalas, di antaranya menekan atau mengurangi kerusakan hutan dan meningkatkan rehabilitasi lahan. 

Kemudian, menekan kebakaran hutan, mengganti penggunaan Marine Fuel Oil (MFO) menjadi Compressed Nature Gas (CNG) pada industri hasil hutan. Selain itu, di bidang tanaman Perhutani juga mengurangi penggunaan pupuk anorganik. 

Untuk Nature Based Solutions (NBS) merupakan salah satu solusi yang mengacu pada pengelolaan dan optimasi sumberdaya alam yang berkelanjutan melalui rekonfigurasi pengelolaan.

Pahala juga menyampaikan pembentukan perusahaan NBS dan kerja sama antara Perhutani dan Pertamina NRE ini merupakan satu dari inisiatif strategis Kementerian BUMN untuk mendukung dekarbonisasi. 

“Dengan adanya NBS, kami berharap bisa menjaga lingkungan di sekitar BUMN mendorong adanya energi baru terbarukan, yang berkaitan dengan sektror energi mengingat sebagai salah satu penghasil emisi terbesar," tuturnya.

Dia berharap proyek NBS bisa memanfaatkan, mengelola, serta melestarikan wilayah hutan dengan potensi pengembangannya. 

Perhutani beserta anak perusahaannya berperan sebagai penyedia lahan (land co) sementara Pertamina NRE sebagai pengelola bisnis NBS melalui NBS co. (esy/jpnn)


Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler