jpnn.com, JAKARTA - Pertamina Power Indonesia (PPI) bersama Perum Perhutani menandatangani Head of Agreement (HoA) kerja sama pengembangan proyek Nature Base Solutions (NBS) atau solusi berbasis alam.
Penandatanganan dihadiri langsung oleh Chief Executive Officer Pertamina NRE Dannif Danusaputro dan Direktur Utama Perum Perhutani diwakili Direktur Operasi Natalas Anis Harjanto di Sentul Eco Edu Tourism Forest, Kabupaten Bogor pada Senin (20/06) hari ini.
BACA JUGA: Erick Thohir Ajak Pelaku UMKM Madura Masuk Ekosistem BUMN
Penandatanganan juga disaksikan oleh Wakil Menteri I BUMN Pahala Nugraha Mansury.
Pertamina Power Indonesia sebagai Subholding Power dan New Renewable Energy (Pertamina NRE) beserta Perum Perhutani bersinergi mendorong percepatan pencapaian kontribusi nasional Indonesia 2030 serta visi nol emisi karbon di lingkup Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
BACA JUGA: Bersama Ribuan Muslimat NU, Erick Thohir: Jangan Malu-Malu Untuk Bangkit
Mereka mengembangkan proyek NBS salah satunya melalui skema pengurangan emisi dari deforestasi dan degradasi hutan (reduced emission from deforestation and forest degradation atau REDD).
Pahala mengatakan proyek ini bertujuan untuk mendorong kegiatan pelestarian hutan guna mengurangi pelepasan emisi gas rumah kaca dari sektor kehutanan.
BACA JUGA: Harga Minyak Mentah Dunia Tinggi, Efisiensi Pertamina Tembus USD 2,2 Miliar
“Serta memberikan dampak positif bagi penyerapan emisi karbon dan keanekaragaman lingkungan,” ucap Pahala, di lokasi.
Dia menjelaskan kerja sama ini diawali dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) pada Desember 2021 lalu, kemudian ditindaklanjuti dengan serangkaian pengerjaan Pra-Feasibilty Study (FS) pada bulan Februari-Mei 2022, dan dilanjutkan audiensi dengan KLHK pada 7 Juni 2022 serta konsultasi regulasi pada 15 Juni 2022 lalu.
Pembentukan perusahaan NBS yang merupakan kerja sama antara Perhutani dan Pertamina NRE itu merupakan satu dari inisiatif strategis Kementerian BUMN untuk mendukung dekarbonisasi
“Dengan adanya NBS kami berharap bisa menjaga lingkungan di sekitar. Kami mendorong adanya energi baru terbarukan, yang berkaitan dengan sektor energi mengingat sebagai salah satu penghasil emisi terbesar,” kaya dia.
Mantan direktur utama Bank Tabungan Negara (BTN) itu menambahkan Indonesia didorong untuk menurunkan emisi dengan target sampai dengan 29 persen dalam waktu 10 tahun di 2030 nantinya.
“Tentunya kita berharap proyek NBS untuk dapat memanfaatkan, mengelola, serta melestarikan wilayah hutan dengan potensi pengembangannya,” tambahnya. (mcr4/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sultan Apresiasi Kebijakan yang Mewajibkan Komisaris BUMN Bertanggung Jawab
Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Ryana Aryadita Umasugi