Perhutani Dukung Pembangunan Masjid Walidah Dahlan di Yogyakarta

Kamis, 26 Agustus 2021 – 22:01 WIB
Perhutani dukung pembangunan masjid Walidah Dahlan di Universitas Aisyiyah Yogyakarta. Foto: tangkapan layar

jpnn.com, YOGYAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengagumi sosok pendiri Aisyiyah karena bisa merangkul masyarakat bawah dan perempuan untuk menyejahterakan serta mencerdaskan mereka.

Menurutnya prinsip ini sesuai dengan 'akhlak' BUMN yang memiliki peran penting dalam menyejahterakan dan mencerdaskan kehidupan bangsa.

BACA JUGA: Perhutani dan RPN Sepakat Kembangkan Tanaman Porang

Menteri Erick menyampaikan hal tersebut dalam acara Ground Breaking Pembangunan Masijid Walidah Dahlan yan dilaksanakan secara daring, beberapa waktu lalu.

“Saya sangat support terhadap pembangunan masjid ini karena bertepatan dengan tahun baru Islam 1443 Hijriah dan kemerdekaan Indonesia sebagai bentuk semangat hijrah,” kata Erick Thohir.

BACA JUGA: Perhutani Gandeng PTPN III Luncurkan PFI

Erick mengatakan pembangunan masjid seluas 11 ribu meter ini merupakan amanah dari Presiden Joko Widodo sebagai mandat bahwa BUMN harus bersinergi dengan swasta untuk saling support dalam membangun sarana dan prasana penunjang aktivitas Universitas Aisyiyah Yogyakarta.

“Kami akan memantau terus pembangunan masjid ini sampai selesai dan dapat digunakan oleh mahasiswa atau masyarakat umum sebagi central pendidikan Agama Islam," ujarnya.

BACA JUGA: Perhutani Raih Penghargaan di Ajang BUMN Marketeers Awards

Direktur SDM, Umum dan IT Perum Perhutani Muhamad Denny Ermansyah menjelaskan bahwa dalam pembangunan masjid tersebut Perum Perhutani turut mendukung dengan menyalurkan dana sebesar Rp100 juta.

"Bantuan ini sebagai bentuk tanggung jawab sosial kepada masyarakat," tutur Denny.

Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir menjelaskan bahwa pemilihan nama Walidah Dahlan untuk masjid tersebut guna mengenang pasangan suami istri yang berperan aktif dalam aktivitas pembentukan lembaga Muhammadiyah.

“Pembangunan masjid ini kedepannya akan menggunakan sistem yang ramah lingkungan dengan tujuan membawa manfaat bagi masyarakat sekitar,” ujarnya.

Haedar menuturkan bahwa pembangunan masjid 7 lantai ini memiliki sistem ramah lingkungan antara lain, daur ulang bekas air wudhu untuk menyiram tanaman, lift hemat energi, energi alternatif dengan panel surya, secondary skin dan kaca gedung peredam panas, serta lampu hemat energi. (cuy/jpnn)


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler