jpnn.com, JAKARTA - Perum Perhutani membentuk regrouping anak perusahaan berupa merger subholding Perhutani Group pada Inhutani I dan Inhutani V.
Selain itu, rebranding identitas Palawi Risorsis menjadi Econique untuk membentuk sinergi potensial dan menyiapkan bersaing di pasar global.
BACA JUGA: Raih Pengakuan Internasional, Perhutani Siap Penetrasi Pasar GlobalÂ
Direktur Utama Perum Perhutani Wahyu Kuncoro menyampaikan Perhutani Group melalui anak perusahaan hasil merger berstrategi untuk menerapkan strategi product focus untuk pertumbuhan bisnisnya.
“Tujuan dari merger adalah untuk membentuk sinergi potensial sehingga Perhutani Group siap menghadapi persaingan usaha nasional dan global," kata Wahyu dalam keterangannya, Jumat (26/8).
BACA JUGA: Tingkatkan Fokus Produk, Perhutani Gabungkan Anak Perusahaan
Merger ini, tambah dia, akan mempermudah knowledge sharing, salah satu bentuk sinergi potensial antara induk dan anak perusahaan.
Research and Development, serta pengembangan SDM yang telah dilakukan Perhutani Forestry Institute bisa diimplementasikan oleh anak perusahaan.
BACA JUGA: Fokus pada Pendidikan Hingga Lingkungan, Perhutani Diganjar 2 AwardÂ
Wahyu mengatakan regrouping anak perusahaan Perhutani Group menunjukkan strategi product focus.
Inhutani I fokus pada produk kayu berbasis engineering wood product, biomass, pengembangan proyek-proyek nature based solutions atau perdagangan karbon (carbon trade).
Kemudian, pengembangan multiusaha kehutanan, serta optimalisasi kawasan konsesi hutan alam dan hutan tanaman.
Inhutani V fokus pada produk hasil hutan bukan kayu (HHBK) berupa gondorukem, terpentin, dan derivatnya, serta optimalisasi pemanfaatan kawasan melalui skema kemitraan untuk pengembangan HHBK dan multiusaha kehutanan.
Selanjutnya, kata Wahyu, Econique akan berfokus pada ekowisata. Selain mengelola destinasi wisata di bawah naungannya, bisnis wisata yang dikelola Perhutani dan Inhutani I akan dialihkelolakan (spin off) secara bertahap kepada Econique.
Pada 2022 terdapat 26 destinasi wisata dan 6 rest area yang akan dialihkelolakan.
Pada kesempatan tersebut di Kawasan Kelola Econique juga dilakukan peresmian Bobocabin Coban Rondo Batu Malang oleh Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Perhutani, Econique dan Bobobox Indonesia.
Sebaliknya, sumber daya yang dimiliki anak perusahaan bisa pula digunakan untuk pengembangan usaha baru, seperti pengembangan proyek nature based solutions.
Dengan demikian, merger anak perusahaan ini akan berdampak pada efisiensi dalam pengembangan usaha Perhutani Group, yaitu dengan saling tukar informasi, keunggulan yang dimiliki masing-masing, baik anak maupun induk perusahaan.
“Menuju Perhutani Baru, kami ingin berubah dengan cepat bersama-sama di tengah dinamika yang terjadi saat ini," ujarnya.
Ke depannya, Perhutani sebagai induk perusahaan akan fokus pada hulu bisnis, yaitu kelestarian sumber daya dan kelestarian hasil hutan.
Plt Staf Ahli Menteri Bidang Pangan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Apik Karyana menyampaikan KLHK sangat mendukung tema yang diusung Perhutani, yaitu Perhutani Baru.
Wakil Menteri BUMN I Pahala Nugraha Mansury berharap merger anak perusahaan ini mampu meningkatkan kinerja operasional dalam hal efektivitas pengelolaan sumber daya hutan sehingga berdampak terhadap kehidupan masyarakat sekitar hutan dan juga lingkungan. Juga meningkatkan kinerja finansial perusahaan pasca merger.
“Alih kelola bisnis wisata kepada anak perusahaan kami harapkan bisa meningkatkan fokus pada pengelolaan bisnis ekowisata,” tegas Pahala. (esy/jpnn)
Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesyia Muhammad