jpnn.com, JAKARTA - Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti menyebut rakyat saat ini masih sabar melihat tingkah elite politik yang sibuk mengusulkan penundaan Pemilu 2024.
“Sekarang mungkin rakyat masih diam, masih punya batas kesabaran melihat tingkah pola elite politik," kata LaNyalla melalui keterangan persnya, Senin (28/2).
BACA JUGA: Merespons Wacana Tunda Pemilu 2024, Saiful Anam: Sangat Berbahaya
Dia mengingatkan bahwa potensi revolusi sosial bisa pecah jika elite terus mempertontonkan aksi yang melampaui batas seperti menindaklanjuti penundaan Pemilu 2024.
"Kalau sudah kelewatan, bisa pecah revolusi sosial. Pemilik negara ini bisa marah dan para elite politik bisa ditawur oleh rakyat," kata mantan Ketum PSSI itu.
BACA JUGA: Soal Usulan Tunda Pemilu, Anak Buah Megawati Ini Curiga Muhaimin Ingin Menjerumuskan Jokowi
LaNyalla mengatakan sebenarnya pemilu menjadi cara rakyat melakukan evaluasi atas jalannya pemerintahan. Rakyat bisa menentukan sosok selanjutnya yang bisa memimpin Indonesia.
"Cuma sekarang cari akal untuk menunda Pemilu. Ini namanya sudah melampaui batas," ungkap Ketua MPW Pemuda Pancasila Jawa Timur itu.
BACA JUGA: Rizal Ramli Merespons Usulan Tunda Pemilu 2024, Menohok
Sebelumnya, beberapa elite parpol mengusulkan penundaan Pemilu 2024. Isu tersebut berawal dari ucapan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Gus Muhaimin.
Dia memakai sisi ekonomi sebagai alasan sehingga menunda Pemilu 2024. Sedianya, pesta demokrasi bisa ditunda hingga dua tahun ke depan.
Isu itu kemudian disambut positif Partai Amanat Nasional (PAN). Melalui berbagai pertimbangan, parpol yang terbentuk pada 1998 itu menyetujui usul menunda pelaksanaan Pemilu 2024.
"Kami memutuskan setuju pemilu diundur," kata Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan ditemui awak media di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (25/2).(ast/jpnn)
Redaktur : Friederich
Reporter : Aristo Setiawan