Periksa Jantung Jangan Seperti Mobil Mogok Baru Dibawa ke Bengkel

Selasa, 28 September 2021 – 12:03 WIB
Ilustrasi - Petugas melayani pendaftaran pengguna BPJS Kesehatan di Rumah Sakit Jantung Diagram. Foto : Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah, dr. Vito Anggarino Damay mengingatkan untuk rutin periksa kesehatan jantung.

Jangan seperti mobil, setelah mogok baru dibawa ke bengkel.

BACA JUGA: 3 Dampak Buruk Merokok dalam Mobil, Hentikan Sekarang!

Dokter Vito mengingatkan karena pada dasarnya penyakit jantung koroner tidak datang secara tiba-tiba.

Biasanya sudah menunjukkan tanda-tanda tetapi selalu diabaikan oleh si penderitanya.

BACA JUGA: Luhut Binsar Ingatkan Haris Azhar, Keras!

"Sering kali di Indonesia ini kurang aware akan pemeriksaan penyakit jantung. Kayak mobil, kalau udah mogok baru dibawa ke bengkel."

"Kadang-kadang sudah ada kerusakan dari awal, bensinnya tinggal dikit, kampas remnya udah mau habis," ujar dokter Vito dalam webinar 'Menyambut Hari Jantung Sedunia 2021' belum lama ini.

BACA JUGA: Masih Muda Lupa Nama Kawan Bicara, Sulit Menemukan Kunci, Berhati-hatilah!

"Pas tiba-tiba mogok baru bilang kok bisa? Kayak kok tiba-tiba punya penyakit jantung, padahal sebelumnya enggak ada apa-apa. Jadi, bukan enggak ada apa-apa, tetapi tidak disadari karena kurangnya awareness," lanjutnya.

Pemeriksaan jantung harus rutin dilakukan, baik pada orang yang memiliki keluhan maupun yang merasa sehat.

Saat seseorang merasa sehat, meski sebenarnya memiliki penyakit jantung, gangguan jantung bisa terjadi saat berolahraga dan tidak sedikit yang menyebabkan kematian.

"Saat mereka semangat olahraga, percaya diri enggak sakit jantung, terus di tengah berolahraga mengalami serangan jantung atau gangguan jantung."

"Ini sering terjadi kan pada beberapa atlet," katanya.

"Jadi sekali lagi olahraga tetap bermanfaat buat jantung tetapi tetap kitanya sendiri yang harus aware apakah ada gangguan, dan yang terpenting terus cek apakah jantung dalam performa yang baik untuk bisa berolahraga dan aktivitas fisik," ucapnya.

Lebih lanjut dr. Vito menyebut masyarakat cenderung enggan memeriksakan masalah kesehatan lantaran takut didiagnosis memiliki penyakit tertentu.

Akhirnya, memilih untuk tidak tahu tentang penyakitnya dan merasa baik-baik saja.

"Padahal kalau diperiksa dan tahu ada sakit kayak gangguan jantung, itu lebih baik, karena dari awal kita bisa mencegah komplikasi lebih lanjut."

"Kalau enggak tahu, ada penyakit jantung bukan berarti penyakitnya akan hilang," pungkas dokter Vito.(Antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler