Peringatan BMKG untuk Sejumlah Provinsi di Indonesia, Mohon Disimak

Sabtu, 22 Mei 2021 – 06:57 WIB
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini potensi cuaca ekstrem di sejumlah wilayah di Indonesia. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini cuaca perihal potensi hujan lebat disertai kilat dan angin kencang mengguyur sejumlah provinsi di Indonesia pada Sabtu.

Dalam peringatan tersebut, BMKG memprakirakan wilayah yang berpotensi mengalami hujan lebat disertai petir dan angin kencang, seperti di Banten, Bengkulu, DKI Jakarta, Gorontalo, Jambi, Jawa Barat.

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Surat Menkeu Bikin Resah PNS, Rizieq Singgung soal Neraka dan Jokowi, Anies-Khofifah Cocok

Kemudian Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Lampung, Maluku, Nusa Tenggara Barat, Papua, Papua Barat, Riau.

Lalu di Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, dan Sumatera Selatan.

BACA JUGA: Peringatan Dini BMKG untuk Warga Jabodetabek, Simak!

Khusus di wilayah DKI Jakarta, potensi hujan disertai kilat dan angin kencang dengan durasi singkat di Jakarta Selatan, Jakarta Barat, dan Jakarta Timur pada sore dan malam hari.

Sementara di Jawa Barat, potensi hujan disertai kilat dan angin kencang pada siang atau sore hari hingga malam hari di Kabupaten dan Kota Bogor, Depok, Kabupaten dan Kota Bekasi, Karawang, Purwakarta, Indramayu, dan Subang.

BACA JUGA: Soal Gelombang Panas, Begini Kata BMKG, Mohon Disimak!

Sebelumnya, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan lembaganya hingga kini masih menghadapi tantangan terkait upaya penyebaran informasi peringatan dini agar masyarakat lebih waspada.

Dwikorita mengatakan peringatan dini yang dikeluarkan pihaknya tidak selalu menarik maupun mendapat perhatian masyarakat, contohnya saat mengeluarkan peringatan dini dampak Siklon Tropis Seroja.

"Ada pakar sosial media yang menganalisis saat peringatan dini dikeluarkan, menjadi tren yang naik. Tapi kemudian kalah dengan trendingnya yang lain jadi peringatan dini dianggap tidak menarik," kata Dwikorita. (antara/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler