Peringatan dari Anies Baswedan: Jakarta sudah Masuk Fase Genting Covid-19

Kamis, 24 Juni 2021 – 23:24 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kiri) saat meninjau tenda darurat bagi ruang inap pasien COVID-19 di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (24/6). Foto: ANTARA

jpnn.com, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan varian baru COVID-19 tidak hanya membuat penularan lebih cepat, tetapi juga membuat kondisi pasien yang terpapar lebih cepat memburuk.

Oleh karena itu, dia meminta masyarakat untuk mengurangi aktivitas di luar rumah mengingat kasus COVID-19 di Jakarta yang terus mencatatkan penambahan.

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Senjata KKB Milik Polisi? Curiga Ada Mafia Obat, Kabar Gembira dari Gus Yaqut

"Potensi penularan itu amat tinggi. Kedua, ini adalah varian baru, sehingga kita menyaksikan percepatan penularan, dan dalam banyak kasus, percepatan perburukan ketika mengalami COVID," kata Anies saat mengunjungi RSUD Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis malam.

Berbeda dengan lonjakan kasus pada bulan-bulan sebelumnya, Anies menegaskan bahwa umumnya kondisi pasien yang sudah terpapar virus akan lebih cepat menurun karena varian baru ini.

BACA JUGA: Gubernur Anies: 16 Persen Anak-Anak di Jakarta Terpapar Covid-19

Menurutnya, pemerintah tidak bisa mengawasi kegiatan masyarakat, terutama di ruang privat, seperti rumah dan pemukiman warga.

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu mewanti-wanti masyarakat untuk menyadari bahwa kondisi Jakarta saat ini berpotensi menuju fase genting.

BACA JUGA: Angka Covid-19 Terus Meningkat, Anies: Ini Bukan Sekadar Statistik

Seluruh rumah sakit telah diminta untuk menambah kapasitas tempat tidur untuk pasien covid-19.

"Kami menambah jumlah tempat tidur, menambah jumlah tenaga medis, obat, tetapi kalau jumlah pasiennya tidak dikendalikan, jumlahnya bertambah terus, akan repot," kata Anies.

Senada dengan itu, Direktur RSUD Kramat Jati Friana Asmely menjelaskan sebelumnya kondisi pasien didominasi dengan gejala ringan dan sedang, sedangkan saat ini lebih banyak ditemukan pasien bergejala sedang dan berat.

"Bulan ini lebih banyak kita temukan sedang dan berat. Istilah medisnya desaturasi atau kekurangan oksigen dalam udara terbuka, di bawah 90 persen semua ternyata oksigennya," kata Friana.(antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler