Peringatan dari Gugus Tugas untuk Seluruh Rakyat Indonesia, Jangan Sepelekan

Rabu, 15 Juli 2020 – 13:11 WIB
Masyarakat harus memakai masker saat berada di luar rumah untuk mencegah terpapar COVID-19. Foto: Ricardo/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Masyarakat diminta mewaspadai penularan COVID-19 pada saat-saat kritis, seperti saat berada di dalam angkutan umum dan saat harus melepas masker untuk makan atau mengobrol di tempat umum.

Peringatan tersebut disampaikan Anggota Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Dewi Nur Aisyah.

BACA JUGA: Ada yang Sebut Covid-19 Hanya Konspirasi, Cak Lontong: Kasihan Keterbatasan Pola Pikir

"Meskipun sudah menjalankan protokol kesehatan dengan menggunakan masker tetap ada titik kritis, misalnya saat makan yang harus melepas masker," kata Dewi dalam acara bincang-bincang Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di Jakarta, Rabu, yang disiarkan via akun YouTube BNPB Indonesia.

Dewi mengatakan, penularan COVID-19 bisa saja terjadi ketika seseorang melepas masker untuk makan atau mengobrol dengan orang lain.

BACA JUGA: Bu Khofifah Menyampaikan Kabar Gembira untuk Warga Jatim, Luar Biasa

Karena itu, lanjutnya,. sangat penting untuk tetap menjaga jarak dengan orang lain dalam kondisi yang demikian.

Dewi juga mengemukakan bahwa penyebaran COVID-19 di Sekolah Calon Perwira TNI Angkatan Darat (Secapa TNI AD) di Kota Bandung kemungkinan terjadi akibat penularan virus corona pada saat makan bersama.

BACA JUGA: Pengakuan Hana Hanifah, Mungkin Membuat Anda Berdecak

"Itu asrama, ketika ada orang banyak berkumpul di satu tempat dalam satu waktu, dengan sirkulasi udara yang kita tidak tahu baik atau tidak, ketika ada satu orang terinfeksi maka akan mudah menularkan kepada yang lain," katanya.

Di Sekolah Calon Perwira TNI Angkatan Darat di Kota Bandung, ada 1.262 orang dinyatakan positif COVID-19.

Namun kebanyakan dari mereka tidak mengalami gejala sakit. Hanya ada 17 orang yang menjalani perawatan karena mengalami gejala sakit ringan dalam kasus tersebut.

"Ketika itu mereka langsung dikarantina. Mereka kebetulan memang belum ke mana-mana. Dengan isolasi selama 14 hari, seharusnya angka kesembuhan akan tinggi karena tidak ada gejala," katanya.

Dewi menjelaskan pula bahwa saat kritis lainnya adalah ketika seseorang berada di dalam kendaraan umum dalam perjalanan berangkat atau pulang kerja.

Meski sudah menerapkan protokol pencegahan COVID-19 saat berada di rumah dan tempat kerja, pengguna angkutan umum berisiko terpapar virus corona saat berada di dalam kendaraan umum yang kondisinya tidak bisa dipastikan sepenuhnya bebas dari virus.

"Meskipun di kendaraan umum juga sudah diterapkan protokol kesehatan, tetap ada kemungkinan paparan COVID-19 yang tidak bisa dihindari misalnya ketika harus memegang pegangan tangan atau terpaksa berdesakan dengan penumpang lain," katanya.

Dalam kondisi yang demikian, upaya setidaknya yang bisa dilakukan untuk meminimalkan risiko penularan antara lain mengenakan masker dengan benar, mencuci tangan menggunakan cairan pembersih tangan, menghindari menyentuh bagian wajah, dan menjaga tubuh tetap fit. (antara/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler