Peringatan Dini BMKG, Sejumlah Provinsi Berpotensi Hujan Lebat Disertai Angin Kencang

Senin, 31 Mei 2021 – 07:31 WIB
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini potensi hujan lebat disertai kilat dan angin kencang yang dapat terjadi di sejumlah provinsi di Indonesia pada Senin (31/5). Foto. Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini potensi hujan lebat disertai kilat dan angin kencang yang dapat terjadi di sejumlah provinsi di Indonesia pada Senin (31/5).

BMKG mengatakan wilayah yang berpotensi mengalami hujan lebat disertai petir dan angin kencang, yakni di Aceh, Banten, DKI Jakarta, Gorontalo, Jawa Barat.

BACA JUGA: Gelombang Tinggi Berpotensi Terjadi di Sejumlah Perairan Ini, BMKG: Masyarakat Dimohon Waspada

Selanjutnya di Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Lampung, Papua, Papua Barat, Riau. Lalu di Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, dan Sumatera Selatan.

"Khusus di wilayah DKI Jakarta, potensi hujan disertai kilat dan angin kencang dengan durasi singkat terjadi di Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Jakarta Timur, dan Jakarta Selatan pada siang dan sore hari," tulis laman resmi BMKG.go.id.

BACA JUGA: Daftar Nama Daerah Berpotensi Hujan Lebat Hari Ini, BMKG Minta Warga di Pesisir Waspada

Sementara di Jawa Barat, potensi hujan disertai kilat dan angin kencang pada siang atau sore hari hingga malam hari diprakirakan terjadi di Kabupaten dan Kota Bogor, Depok, Kabupaten dan Kota Bekasi, Karawang.

"Kemudian Kabupaten dan Kota Sukabumi, Cianjur, Purwakarta, Bandung Raya, Indramayu, dan Sumedang," tulis BMKG.

BACA JUGA: Musim Kemarau Tetapi Masih Ada Hujan, Ini Penjelasan dari BMKG

Sebelumnya, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan lembaganya hingga kini masih menghadapi tantangan terkait upaya penyebaran informasi peringatan dini agar masyarakat lebih waspada.

Dwikorita mengatakan peringatan dini yang dikeluarkan BMKG tidak selalu menarik maupun mendapat perhatian masyarakat, contohnya saat mengeluarkan peringatan dini dampak Siklon Tropis Seroja.

"Ada pakar sosial media yang menganalisis saat peringatan dini dikeluarkan, menjadi tren yang naik. Tapi, kemudian kalah dengan trendingnya yang lain, jadi peringatan dini dianggap tidak menarik," kata Dwikorita. (antara/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler