jpnn.com, JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini tentang potensi gelombang laut setinggi 6 sampai 7 meter di Laut Natuna Utara.
BMKG mengimbau warga, terutama nelayan yang berada di pesisir untuk siaga terhadap dampak gelombang tinggi tersebut.
BACA JUGA: Peringatan BMKG: Sebaiknya Warga Jabodebek Waspadai Cuaca Siang Hingga Malam Nanti
"Potensi gelombang kategori ekstrem enam sampai tujuh meter dapat terjadi di Laut Natuna Utara hingga dua hari ke depan," kata Kepala Bagian Humas BMKG Akhmad Taufan Maulana dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat (4/12).
Dia menjelaskan, terdapat pola tekanan rendah 1006 hPa di Samudera Hindia barat daya Banten dan Laut Flores.
BACA JUGA: Aiptu HS Mengancam Menyembelih Habib Rizieq, Polisi Gerak Cepat
Pola angin di wilayah Indonesia umumnya bergerak dari barat - utara dengan kecepatan berkisar 5-25 knot.
Kecepatan angin tertinggi terpantau di Laut Natuna Utara, Perairan utara Kepulauan Natuna - Kepulauan Anambas, Perairan barat Lampung, Selat Sunda bagian barat dan selatan.
BACA JUGA: FPI Adang Penyidik di Depan Rumah Habib Rizieq, Begini Reaksi Jenderal Idham Azis, Tegas!
Kondisi ini mengakibatkan tingginya gelombang laut di sekitar wilayah tersebut.
Pantauan BMKG, potensi gelombang sangat tinggi berkisar 4-6 meter berpeluang terjadi di Perairan utara Kepulauan Anambas - Kepulauan Natuna.
Sementara perairan dengan potensi gelombang tinggi, yaitu mencapai 2,5 - 4 meter, berpeluang terjadi di beberapa perairan Indonesia lainnya, seperti Selat Malaka bagian utara, perairan utara Sabang, perairan Kepulauan Subi - Serasan, perairan selatan Kepulauan Anambas - Kepulauan Natuna, Laut Natuna.
Kondisi yang sama juga berpeluang terjadi di perairan barat Pulau Enggano, perairan barat Lampung, Samudra Hindia barat Kepulauan Mentawai - Lampung, Selat Sunda bagian barat dan selatan, perairan selatan Jawa - Lombok dan Samudra Hindia selatan Jawa - NTB.
Selain itu, di beberapa perairan lain, potensi tinggi gelombang laut kategori sedang, yaitu 1,25 - 2,5 meter, seperti di perairan Sabang - Banda Aceh, Perairan barat Aceh, perairan barat Pulau Simeulue - Kepulauan Mentawai.
Berikutnya di perairan pesisir Bengkulu, Teluk Lampung bagian selatan, Samudra Hindia barat Aceh - Kepulauan Nias, Selat Bali - Lombok - Alas bagian selatan, Selat Sape bagian selatan, perairan selatan Sumbawa - Pulau Sawu, Laut Sawu bagian selatan.
Kondisi yang sama juga berpotensi terjadi di Selat Sumba bagian barat, Samudra Hindia selatan NTT, perairan timur Kepulauan Bintan - Kepulauan Lingga, Selat Karimata dan Selat Gelasa, perairan utara Kepulauan Bangka - Belitung.
Lalu, di Laut Jawa, perairan selatan Kalimantan Tengah, Laut Flores bagian timur, perairan timur dan selatan Kepulauan Wakatobi, perairan utara Kepulauan Sangihe - Kepulauan Talaud, Laut Halmahera, perairan utara dan timur Kepulauan Halmahera, perairan utara Papua Barat - Papua, Samudra Pasifik utara Halmahera - Papua.
BMKG mengingatkan bahwa potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah tersebut dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran.
Untuk itu, masyarakat diimbau untuk selalu waspada, terutama bagi nelayan dan warga yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada.(antara/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam