Peringatan Dini BNPB untuk Seluruh Provinsi, Pemerintah Daerah Diminta Siaga

Selasa, 13 April 2021 – 20:35 WIB
Pemantauan pertumbuhan bibit siklon tropis di Samudra Hindia sebelah barat daya Lampung pada Selasa (5/5). Foto: Nasa

jpnn.com, JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memperingatkan kepada seluruh pemerintah provinsi untuk mewaspadai potensi bibit siklon tropis 94W.

Pemerintah provinsi diminta meningkatkan kewaspadaan dengan menekankan pada peringatan dini dan langkah-langkah kesiapsiagaan.

BACA JUGA: Siklon Tropis Seroja Terjang Sumbawa, Warga Panik

"BNPB berharap pemerintah provinsi untuk menginstruksikan beberapa upaya, pertama, meningkatkan koordinasi dengan BMKG di wilayah terkait dengan perkembangan potensi bibit siklon tropis," ujar Deputi Bidang Pencegahan BNPB Lilik Kurniawan dalam keterangan resminya di Jakarta, Selasa (12/4).

Dia juga meminta pemprov waspada pada potensi cuaca ekstrem dan dampak yang dapat ditimbulkan seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang maupun jalan licin.

BACA JUGA: Data Terbaru BNPB: 124 Meninggal Dunia dan 74 Hilang Setelah Banjir di NTT

Lilik meminta koordinasi antardinas terkait dan aparatur untuk kesiapsiagaan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi serta kewenangan masing-masng.

Koordinasi menyasar pada komunikasi risiko yang ditujukan kepada masyarakat mengenai potensi bahaya untuk menjauh dari lembah sungai, lereng rawan longsor, pohon tumbang atau tepi pantai, khususnya warga yang bermukim di wilayah risiko tinggi.

BACA JUGA: Istri Capek Cari Duit, Suami Sibuk Cabuli Anak Tiri

Di samping itu, koordinasi bertujuan untuk menyiapkan dan mengelola seluruh sumber daya manusia, logistik, peralatan, penyiapan sarana dan prasarana untuk penanganan keadaan darurat serta penyiapan fasilitas layanan kesehatan sesuai dengan protokol kesehatan COVID-19.

Lilik juga meminta pemerintah daerah untuk selalu siap siaga mengevakuasi warga yang tinggal di daerah risiko bencana tinggi, seperti lembah sungai, barah lereng rawan maupun tepi pantai.

“Mengaktifkan tim siaga bencana untuk memantau lingkungan sekitar akan gejala awal terjadinya banjir bandang, longsor, angin kencang ataupun gelombang tinggi,” kata dia.

Lebih lanjut, Lilik meminta adanya pemantauan ruang udara dan kondisi bandar udara secara terus menerus berkoordinasi dengan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara dan Airnav untuk menerbitkan informasi peringatan, berupa Sigmet dan Aerodrome Warning.

Kemudian agar pemerintah provinsi mengaktifkan pusat pengendalian operasi (pusdalops) daerah yang terkoneksi dengan pusat-pusat data, informasi dan komunikasi kelembagaan terkait di pusat dan provinsi, kabupaten dan kota.

Apabila diperlukan, kata Lilik, pemerintah daerah dapat menetapkan status darurat bencana untuk pembentukan pos komando serta aktivasi rencana kontinjensi menjadi rencana operasi.

Sebelumnya, BMKG menyebutkan pihaknya mendeteksi adanya potensi bibit siklon tropis 94W di Samudera Pasifik dari timur laut Papua yang berpotensi menguat menjadi siklon tropis dalam seminggu ke depan.

Bibit siklon tropis ini mempengaruhi wilayah bagian utara Indonesia, khususnya daerah timur seperti Sulawesi, Kepulauan Maluku, Papua Barat, Papua serta beberapa daerah lain di Indonesia.

Hal ini menyebabkan terjadinya peningkatan potensi hujan lebat hingga sangat lebat disertai angin kencang dan tinggi gelombang yang akan terjadi pada tanggal 13-19 April 2021. (antara/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?

BACA ARTIKEL LAINNYA... Huawei Makin Mantap Melepas Sistem Operasi Android


Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler