Peringatan Fahri buat Caleg Memble Hadapi Metode Sainte Lague

Jumat, 05 April 2019 – 17:41 WIB
Mantan Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah. Foto: dokumen JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menilai cara menghitung perolehan kursi parlemen hasil Pemilu 2019 akan membuat calon anggota legislatif (caleg) dari partai medioker dan gurem sulit untuk lolos. Menurutnya, penghitungan dengan sistem Sainte Lague bakal membuat partai besar panen kursi legislatif.

“Dengan sistem Sainte Lague ini partai yang dapat previlese perhitungan suara adalah suara sisa dari partai terbesar. Nomor satu dulu, baru dua dan tiga. Kalau masuk nomor satu, dua dan tiga itu dia akan panen kursi,” kata Fahri di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (5/4).

BACA JUGA: Cari Masukan, PPP Temui Pak BJ Habibie

Fahri menambahkan, partai yang memperoleh suara di bawah kontestan peraih suara terbanyak pertama, kedua dan ketiga dalam satu daerah pemilihan sangat mungkin tidak memperoleh kursi. “Itulah yang menjelaskan bahwa sistem ini (Sainte Lague, red) bisa disebut penyederhanaan fraksi di DPR,” ulas politikus asal Nusa Tenggara Barat (NTB) itu.

Mantan wakil sekretaris jenderal PKS itu menambahkan, dengan pola penghitungan seperti itu maka caleg dituntut lebih militan dalam menjaring suara dan menjaganya. Sebab, pertarungan yang tak kalah seru adalah persaingan antar-caleg dalam satu partai di dapil yang sama.

BACA JUGA: Fahri: Prabowo Istirahat Saja, Capek

Baca juga:

Survei Terbaru LSI Denny JA: 5 Parpol Berpeluang Besar Lolos ke Senayan

BACA JUGA: Jokowi Ingin Rebut Suara Tanah Pasundan 75 Persen, Bisa?

“Boleh jadi mendapatkan jumlah suaranya banyak tetapi begitu dikonversi ke kursi terjadi pertarungan di situ. Dan pertarungan ini sedikit banyak di tingkat caleg bisa menyebabkan terjadinya kecurangan,” kata Fahri.
 
Politikus yang sudah empat kali mengikuti pemilihan legislatif itu menambahkan, efek elektoral calon presiden tak akan dinikmati seluruh partai pengusung. Sebab, hanya partai yang punya kader sebagai capres ataupun cawapres saja yang bakal memperoleh efek elektoral.

“Yang bertarung ini kalau pilpres itu capresnya, kalau pileg ya caleg-calegnya. Kalau calegnya memble, ya tidak dapat,” tegasnya.

Baca juga: Survei Charta Politika: Dua Parpol Baru Masih Berpeluang Lolos ke Senayan
 
Sebelumnya lembaga survei Charta Politika merilis hasil jajak pendapat tentang partai politik kontestan Pemilu 2019 yang memiliki elektabilitas di atas ambang batas parlemen (parliamentary threshold) 4 persen. Berdasar survei Charta Politika, PDI Perjuangan berada di posisi teratas dengan perolehan 25,3 persen.

Selanjutnya, di posisi kedua ada Gerindra dengan elektabilitas 16,2 persen. Kemudian secara berturut-turut adalah Golkar (11,3 persen), PKB (8,5 persen), Partai Demokrat (5,2 persen), NasDem (5,2 persen) dan PKS (5 persen).(boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pendukungnya Pukuli Warga Berkaus Jokowi, Sandiaga: Proses Hukum!


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler