jpnn.com, PALEMBANG - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) bakal menggelar peringatan hari lahir ke-99 untuk wilayah Indonesia barat yang difokuskan di Palembang, Sumatera Selatan pada 3 hingga 5 Maret.
Tema harlah kali ini ialah “Merawat Jagat, Membangun Peradaban”, dengan subtema “Lestari Alamnya Sejahtera Petaninya”.
BACA JUGA: Habib Syech: NU, Muhammadiyah, LDII Harus Bergandengan Menciptakan Ukhuah Islamiah
Wakil Ketua Umum PBNU yang sekaligus penanggung jawab Harlah NU di Palembang, Nusron Wahid mengungkapkan, acara akan dihadiri rais aam KH Miftachul Akhyar dan Ketua Umum KH Yahya Cholil Staquf.
Pesertanya datang dari perwakilan PWNU dan PCNU se-Sumatra, dengan narasumber kalangan pemerintah dan akademisi, serta perwakilan dari komunitas petani sawit.
BACA JUGA: Ulama NU Ini Sampaikan Pesan Penting untuk Jokowi soal Menag Yaqut
"Selain pidato dari rais aam dan ketua umum, ada sambutan Presiden yang diwakili oleh Menko Perekonomian Pak Airlangga Hartarto. Ada juga halakah lingkungan hidup yakni terkait perubahan iklim dan kehutanan sosial serta bagaimana mengakselerasikan program PSR (Peremajaan Sawit Rakyat),” kata Nusron Wahid, Senin (28/2).
Dalam halakah tersebut akan dirumuskan program serta instrumen yang efektif untuk menjadi model peningkatan kesejahteraan petani kelapa sawit secara umum.
BACA JUGA: Wujudkan Stabilitas Harga Pangan, Erick Thohir Sinergikan BUMN-NU
Sebagai upaya keseriusan dari PBNU dalam upaya pendampingan terhadap petani sawit, akan dihadirkan secara langsung menteri-menteri terkait seperti Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Siti Nurbaya Bakar, dan Menteri BUMN Erick Thohir.
"Ada penanaman perdana PSR yang dilakukan secara simbolik di Desa Kencana, Kecamatan Rambang, Kabupaten Muara Enim. Dilakukan langsung oleh Ketua Umum PBNU, Pak Menko Perekonomian selaku Ketua Komite Pengarah BPD-PKS (Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit), dan Pak Menteri Pertanian,” ujar Nusron.
Anggota Komisi VI DPR ini menambahkan, dalam rangkaian harlah NU ini juga akan dilakukan penyerahan hibah atau wakaf, serta peletakan batu pertama pembangunan Perguruan Tinggi NU Sumatera Selatan.
"Prinsipnya, program nyata akan terus menjadi upaya PBNU, dengan pendampingan, advokasi dan edukasi rakyat agar mendapatkan akses pengembangan,” tutur Nusron. (*/adk/jpnn)
Redaktur & Reporter : Adek