jpnn.com, SRAGEN - Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Nurul Huda Sragen Syarif Hidayatullah mengajak masyarakat untuk selalu peduli terhadap sesama.
Tausiah itu disampaikan saat peringatan Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW, Sabtu (19/2).
BACA JUGA: Membumikan Makna Isra Mikraj Melalui Bahasa Lokal
Pria yang akrab disapa Abah Syarif juga meminta untuk saling menghargai serta kuat menghadapi segala permasalahan hidup.
"Sebagai umat muslim, kita harus kuat menghadapi tantangan dan kesulitan agar bisa menikmati warisan nenek moyang untuk bangsa kita," pesan Abah Syarif.
BACA JUGA: Peringati Isra Mikraj, Airlangga: Golkar Memperjuangkan Kesejahteraan Rakyat
Kiai Nyentrik itu mengatakan Ponpes Nurul Huda terbuka untuk semua kalangan.
Dia menegaskan pihaknya tidak melihat status atau latar belakang dan bersifat netral dari urusan politik yang menurutnya merusak kemurnian ponpes.
"Semua boleh silaturahim ke sini, tanpa membedakan, tidak ikut urusan politik nasional yang dapat menghilangkan kemurnian pesantren agar tetap bisa kritik pemerintah kalau banyak berbuat tidak menguntungkan untuk rakyat," kata Abah Syar?if.
Abah Syarif juga menyinggung keadaan negara saat ini yang dinilai cukup memprihatinkan dengan banyaknya aset bangsa yang dikuasai asing.
"Negara kita ini kaya raya, tapi agak disayangkan asetnya banyak dikuasai pihak asing sehingga kita mau berdaulat di mananya," ujarnya.
Karena itu, Abah Syarif berharap TNI harus diperkuat agar tidak masuk angin.
"TNI manunggal rakyat dan garda terdepan menjaga kedaulatan negara. Sepertinya negara harus belajar dengan Ponpes Nurul Huda, yang lebih memikirkan kesejahteraan dan keadilan untuk masyarakat," pungkas Abah melalui keterangan yang diterima, Selasa (21/2).
Sebagai informasi, Syarif Hidayatullah yang akrab disapa Abah Syarif merupakan kiai kondang yang cerdas serta tidak suka hidup mewah.
Abah Syarif lebih suka berpenampilan apa adanya dan tidur bersama para santri dalam satu pesantren.
Dia banyak didatangi tokoh-tokoh nasional, para politisi bahkan kiai-kiai nusantara.
Ponpes Nurul Huda berdiri sejak 15 Maret 1986 di Desa Plosorejo, Kecamatan Gondang, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah.
Acara peringatan Isra Mikraj dihadiri seluruh santri maupun santriwati, dewan asatidz dan asatidzah, jemaah antarprovinsi, tokoh-tokoh nasional serta ribuan jemaah lainnya.
Acara tersebut berlangsung khidmat dengan dimeriahkan penampilan drum band, pertunjukan reog, gamelan hingga wayang kulit warisan budaya bangsa dari para santri maupun santriwati Ponpes Nurul Huda. (mar1/jpnn)
Redaktur & Reporter : Sutresno Wahyudi