jpnn.com, SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengingatkan daerah zona merah penyebaran covid-19 di Jateng untuk segera mengambil tindakan. Hal itu penting mencegah penyebaran covid-19.
Menurut Ganjar, ada banyak pilihan yang bisa digunakan oleh daerah untuk mendisiplinkan warganya.
BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Anies Kena Lagi, Gaji Guru Honorer Bagaimana? Sekolah Buka September
"Daerah zona merah bisa menggunakan model seperti Kota Semarang, yang tidak PSBB tapi melakukan pengetatan-pengetatan. Daerah zona merah seperti Solo dan Wonosobo bisa melakukan itu," ujar Ganjar saat ditemui di rumah dinasnya pada Senin (27/4).
Beberapa waktu lalu, dari Pemkab Wonosobo sudah berkoordinasi untuk menerapkan PSBB. Ganjar meminta jika memang itu yang akan diambil, maka harus segera diajukan.
BACA JUGA: Baca dan Pelajari! Ini 4 Fakta Keberhasilan Vietnam Menangani si Corona
"Kalau memang mau menerapkan pola itu (PSBB) kami buka ruang. Silakan saja, atau sebenarnya bisa menggunakan model Kota Semarang atau Banyumas," terangnya.
Di Banyumas lanjut Ganjar, pemda setempat tidak menerapkan PSBB. Namun, kepala daerah mengeluarkan peraturan daerah memperketat kalangan masyarakat untuk mengikuti ketentuan yang berlaku.
BACA JUGA: Rapat Ganjar dengan DPRD, Hanya 19 Kursi yang Terisi
"Ada perda yang mengatur harus pakai masker, kalau tidak pakai bisa didenda atau dipidana. Itu lebih bagus dari Banyumas. Jadi mau pakai model Semarang atau Banyumas, yang penting harus ada tindakan lebih," tegasnya.
Tindakan pengetatan di zona merah, lanjut Ganjar, memang perlu sebab, data dari Google menunjukkan, tingkat mobilitas masyarakat Jateng masih terjadi cukup banyak.
"Jadi memang harus ada pengetatan, termasuk kabar para pemudik yang banyak masuk ke Jateng. Kami minta ini ditindaklanjuti dan dikawal betul," ucapnya.
Terkait penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM) di Kota Semarang, Ganjar mengatakan akan melakukan kontrol dan pengawasan. Pihak kepolisian didukung TNI lanjut dia sudah kompak untuk menerapkan itu.
"Kami akan dukung Kota Semarang untuk mencoba melakukan pengetatan ini. Kami akan pantau nanti apakah di pasar atau pabrik dan tempat keramaian lain apakah efektif atau tidak. Kami harap masyarakat memberikan dukungan dengan berlaku disiplin. Pengetatan ini tujuannya untuk mendisiplinkan warga, jadi kami butuh dukungan warga untuk disiplin agar semua berjalan lancar," pungkasnya. (flo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Natalia