jpnn.com, PARIS - Otoritas kesehatan Prancis (HAS) merekomendasikan orang-orang di bawah 30 tahun untuk mendapat vaksin COVID-19 Pfizer daripada vaksin Moderna yang dinilai berisiko membawa masalah terkait jantung.
HAS, yang berwenang melarang atau melisensikan obat-obatan tetapi bertindak sebagai penasihat untuk sektor kesehatan Prancis, merujuk pada risiko yang "sangat jarang" yang dikaitkan dengan miokarditis, sejenis penyakit jantung, yang muncul di data terbaru tentang vaksin Moderna dalam sebuah penelitian di Prancis yang diterbitkan pada Senin (8/11).
BACA JUGA: Swedia Larang Vaksin Moderna untuk Warga Kelahiran 1991 ke Atas
"Untuk populasi berusia di bawah 30 tahun, risiko ini tampaknya sekitar lima kali lebih rendah bila menggunakan suntikan Comirnaty Pfizer dibandingkan dengan suntikan Spikevax Moderna," kata HAS dalam opininya yang diterbitkan pada hari yang sama.
Keputusan di Paris muncul setelah regulator di beberapa negara lain, termasuk Kanada, Finlandia, dan Swedia, juga mengambil sikap yang lebih defensif terhadap vaksin Spikevax Moderna atas masalah keamanan terkait jantung yang mempengaruhi orang-orang muda.
BACA JUGA: Sejumlah Negara Menghentikan Penggunaan Vaksin Moderna, Kemenkes Bilang Begini
Regulator obat Uni Eropa (EMA) bulan lalu menyetujui dosis booster vaksin Moderna untuk semua kelompok usia di atas 18 tahun, minimal enam bulan setelah dosis kedua.
EMA awal tahun ini mengatakan bahwa mereka telah menemukan kemungkinan hubungan antara kondisi inflamasi jantung yang sangat langka dan vaksin COVID-19, dari kedua vaksin Pfizer dan Moderna.
BACA JUGA: 819.600 Vaksin Moderna Merapat, Ternyata dari Negara Ini
Namun, menurut EMA, manfaat dari kedua suntikan vaksin berbasis teknologi mRNA dalam mencegah COVID-19 lebih besar daripada risikonya.
Pandangan serupa juga diungkapkan oleh regulator obat AS dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
HAS Prancis mengatakan bahwa rekomendasinya, yang akan berlaku terlepas dari penggunaan vaksin sebagai dosis "penguat" pertama, kedua atau ketiga, akan berlaku sampai lebih banyak temuan ilmiah tentang masalah tersebut diketahui.
Namun, untuk orang yang berusia di atas 30 tahun, pihak berwenang secara eksplisit merekomendasikan penggunaan vaksin Moderna, dengan mengatakan efektivitasnya sedikit lebih unggul. (ant/dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : Adil