jpnn.com - Kita semua pernah mendengar cerita tentang nenek yang tersesat dalam perjalanan pulang dari toko kelontong atau seorang paman yang bergantung pada GPS untuk menemui dokter mingguannya, tetapi sekarang ada penelitian untuk mendukung bukti anekdot yang mungkin menunjukkan masalah yang jauh lebih besar.
Masalah menavigasi lingkungan baru muncul sebelum kehilangan ingatan dan jauh sebelum diagnosis klinis penyakit, menurut sebuah studi baru-baru ini yang diterbitkan dalam Journal of Alzheimer's Disease.
BACA JUGA: Makanan Ini Mencegah Penyakit yang Dapat Menyerang Otak Manusia
Para peneliti di Universitas Washington di St. Louis meminta peserta penelitian untuk menggunakan pola maze untuk membuat jalan mereka melalui labirin di komputer.
Individu kemudian dibagi menjadi tiga kelompok, pasien Alzheimer tahap awal, orang yang tidak didiagnosis dengan penanda awal untuk Alzheimer (dianggap "praklinis Alzheimer") dan kelompok kontrol orang yang secara klinis normal.
Studi ini menunjukkan bahwa individu dengan Alzheimer praklinis memiliki lebih banyak kesulitan belajar lokasi objek.
"Temuan ini menunjukkan bahwa kesulitan mencari jalan yang dialami oleh orang-orang dengan penyakit Alzheimer praklinis sebagian terkait dengan kesulitan memperoleh informasi lingkungan," kata penulis senior, Denise Head, profesor ilmu psikologi dan otak, seperti dilansir laman MSN, Kamis (5/7).
Sementara, Head memperingatkan bahwa penelitian ini memiliki keterbatasan. Dia juga menjelaskan bahwa tugas-tugas navigasi yang menilai strategi pemetaan kognitif bisa mewakili alat yang kuat untuk mendeteksi perubahan terkait kognisi terkait penyakit Alzheimer paling awal.(fny/jpnn)
Redaktur & Reporter : Fany