jpnn.com, JAKARTA - Sebanyak 6.000 anak dari berbagai wilayah DKI Jakarta mengikuti kegiatan Senam Massal Anak TK di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat.
Kegiatan yang diinisiasi Ikatan Guru Taman Kanak-Kanak (IGTK) DKI Jakarta itu mendapat dukungan dari Greebel, alat tulis buatan Indoneia.
BACA JUGA: Bunda, Jangan Sembarangan Memilih Alat Tulis & Gambar untuk Anak, ya
Selain senam, kegiatan makin semarak dengan permainan tradisional yang diikuti anak-anak dalam memperingati Hardiknas 2023.
Dalam acara tersebut, Greebel memperkenalkan mascot dan jingle terbaru yang menjadi salah satu lagu yang dipakai untuk senam massal.
BACA JUGA: Hardiknas 2023: Karnaval Merdeka Belajar di Yogyakarta Hadirkan 24 Episode MB
"Dukungan mempertegas kontribusi kami sebagai alat tulis buatan Indonesia, dalam mencerdaskan dunia pendidikan dan seni," kata Royanto Amin, Direktur Greebel, dalam keterangannya, Selasa (30/5).
Menurut Royanto Amin, seluruh produk Greebel telah memenuhi standar internasional, berkualitas tinggi dan ramah lingkungan, tidak beracun (non-toxic formula) sehingga aman digunakan.
BACA JUGA: Hardiknas 2023, Gus Halim Berharap Banyak Pemda Mengadopsi Program RPL Desa
Produk-produk pertama Greebel adalah pensil warna dan pensil grafis, yang langsung mendapat sambutan sangat baik di Indonesia. Sebab meskipun kualitas terbaik namun harganya ekonomis.
Hadir sejak 2007, Greebel terus akan berinovasi dalam mengembangkan produk-produknya untuk terus memajukan seni dan pendidikan nasional di Indonesia.
“Visi kami menjadi produsen lokal yang inovatif untuk alat tulis sekolah, kantor, dan seni dengan standar internasional serta dapat memimpin pasar di dalam maupun di luar negeri," tutur Amin.
Greebel sendiri adalah singkatan dari Green Label, merupakan produk Merah Putih yang memiliki nilai Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang tinggi.
"Greebel ini bersertifikat TKDN, karena itu kami mengajak semua masyarakat ayo pakai produk lokal berkualitas, buatan anak Indonesia,” ucapnya.
Dukungan Greebel terhadap dunia seni dan pendidikan ditunjukkan dengan memberikan pelatihan workshop teknik mewarnai dan menggambar dengan bantuan angka dan huruf, sehingga membantu guru-guru menambah ilmu untuk ibagikan kepada anak didik.
"Kami berharap Indonesia memiliki guru-guru berkualitas, sehingga dapat mendidik anak-anak usia dini tidak hanya pintar otaknya, tetapi juga berakhlak dan berbudi luhur," tutur Royanto. (jlo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh