jpnn.com, JAKARTA - Profesi Kepala Station yang bertanggung jawab terhadap seluruh operasional pergudangan logistik, dan manajemen kurir paket merupakan salah satu pekerjaan yang menantang dan sangat identik dengan profesi laki-laki.
Namun, dalam enam tahun terakhir, Dian Yulianti berhasil menekuni profesi sebagai Kepala Stasion Ninja Xpress dan mendobrak stigma tentang kepemimpinan perempuan dengan ketekunannya dalam bekerja dan juga menjadi seorang ibu.
BACA JUGA: Polisi Belum Berhasil Menangkap Perampok Kantor Ninja Express
Memperingati Hari Ibu ke-95, Ninja Xpress sebagai perusahaan logistik bertekbologi memberikan apresiasi kepada seluruh karyawan Ninja Xpress yang juga merupakan seorang ibu di berbagai level organisasi.
Dian Yulianti, Kepala Stasion Ninja Xpress menyampaikan, salah satu tujuan utama saya untuk bekerja adalah memenuhi kebutuhan keluarga.
BACA JUGA: Dramatis, Karyawan Ninja Express Kabur dari Sekapan Rampok Bersenpi, Ambruk
"Bagi saya profesi ini merupakan pekerjaan yang penuh tanggung jawab, di satu sisi saya juga merupakan seorang ibu dengan anak balita yang sangat membutuhkan pendampingan saya sehari-hari, sehingga saya perlu membagi waktu untuk pekerjaan dan juga menyempatkan waktu untuk mengunjungi anak saya di jam istirahat bekerja setiap harinya," tuturnya, dalam keterangannya, Jumat (22/12).
Dian memulai harinya dalam bekerja dengan mengatur jadwal karyawan warehouse dan jadwal pengiriman paket oleh kurir sampai dengan membantu menyelesaikan tantangan terkait pengiriman paket di stasion Ninja Xpress Karanganyar.
BACA JUGA: Peringati Hari Ibu, PDIP Ajak Perempuan Indonesia Hindari Hidupnya Orde Baru
Setiap harinya, Dian bertanggung jawab mengatur workflow lebih dari 30 rider Ninja Xpress dan memastikan paket telah sampai ke tujuan.
Biasanya, di jam istirahat, Dian akan pulang ke rumah untuk mengasuh anak dan kembali bekerja setelah jam makan siang.
Dian juga bercerita bahwa pada awalnya bekerja dan menjadi seorang ibu memiliki tantangan tersendiri baginya. Namun, atas dukungan keluarga dan juga kegigihannya dalam bekerja, Dian dapat melewati itu semua dan juga berharap dapat memenuhi kebutuhan keluarga dan juga menabung demi masa depan anaknya.
“Saya ingin anak saya hidup tanpa kekurangan dan di masa depan dapat mewujudkan mimpinya, selain itu, saya juga mendapatkan dukungan yang baik dari tim di stasion Ninja Xpress Karanganyar, meskipun kami memiliki target setiap harinya, tetapi saya tidak merasa mendapatkan pressure yang berat, sehingga saya masih bisa enjoy dalam bekerja dan dapat pulang kerumah dengan tenang” tambah Dian.
Sementara itu, Chief Human Resources Officers Ninja Xpress Maria A. Octasya mengatakan perusahaan selalu berupaya untuk menjadi tempat bekerja yang inklusif.
"Kami selalu mendukung seluruh karyawan perempuan di seluruh jajaran organisasi, memberikan kesempatan setara bagi mereka untuk turut berperan dalam mendukung perekonomian keluarga," tuturnya.
Dalam lingkungan kerja, lanjut Maria, tidak ada perbedaan perlakuan antara karyawan perempuan dan laki-laki, karena kami mengutamakan penilaian berdasarkan prestasi dan kontribusi yang dihasilkan.
"Dengan pendekatan ini, kami memastikan bahwa setiap anggota tim memiliki kesempatan yang setara untuk berkembang dan sukses," ungkapnya.
Peringatan hari Ibu di Indonesia sebenarnya tidak terlepas dari sejarahnya. Penetapan 22 Desember sebagai Hari Ibu merujuk pada penyelenggaraan Kongres Perempuan Indonesia I pada 22-25 Desember 1928.
Dalam kongres ini, perempuan aktif berpartisipasi dalam perjuangan untuk kemerdekaan, pembangunan, dan hak-hak perempuan.
Adapun peringatan hari Ibu secara resmi ditetapkan tanggal 22 Desember melalui Dekrit Presiden No. 316 Tahun 1959 di era kepemimpinan Presiden Soekarno.
Perjuangan yang telah dilakukan oleh Dian mencerminkan bagian dari kontribusi para ibu di Indonesia yang telah berperan aktif dalam proses pembangunan nasional.
Peringatan Hari Ibu yang ke-95 tahun ini merupakan bentuk apresiasi untuk seluruh Ibu di Indonesia atas peran serta kontribusinya dalam mendukung keluarga, masyarakat, dan negara. (jpnn)
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh