jpnn.com, PONTIANAK - Menteri Sosial Tri Rismaharini mendorong percepatan penanganan korban bencana banjir di Provinsi Kalimantan Barat.
Mensos memutuskan untuk mendirikan gudang kebutuhan pokok (bufferstock) di 5 titik untuk memastikan masyarakat di lokasi bencana tetap mendapatkan pasokan kebutuhan logistik.
BACA JUGA: Mensos Risma Serahkan Bantuan Rp 1,6 Miliar untuk 3 Kabupaten Terdampak Banjir
“Staf kami masih berada di lokasi banjir, salah satunya di Melawi yang membutuhkan bufferstok," kata Mensos Risma usai pemadanan data di Hotel Kapuas Palace, Pontianak, Kalbar, Kamis (4/11).
Pendirian bufferstok diperlukan supaya jangan sampai korban banjir menunggu bantuan yang membutuhkan waktu 2-3 hari perjalanan darat karena infrastruktur terputus.
BACA JUGA: Mensos Risma Berharap Layanan Psikologi Bantu Anak Terdampak Covid-19 yang Syok
“Jadi, dengan dibangunnya sebanyak 5 bufferstok di lokasi banjir warga bisa langsung mandiri dan tidak lagi menunggu bantuan dari kami,” tegasnya
Percepat Saluran Bansos
BACA JUGA: Menilai Kinerja Mensos, Akademisi UTM: Bu Risma Layak Dapat Nilai 8,5
Mensos Risma juga meminta para pemangku kepentingan mempercepat penyaluran bansos Program Keluarga Harapan (PKH) dan BPNT yang masih tertunda.
Tujuannya agar penerima bantuan bisa merasakan kehadiran negara, apalagi di masa pandemi seperti saat ini.
“Saya telah keliling Indonesia dan mengunjungi Kalbar karena masih cukup besar data penerima bansos yang belum dicairkan baik PKH maupun BPNT atau Program Sembako yaitu sekitar seriibu lebih,” sebutnya.
Mantan Wali Kota Surabaya itu meminta agar bansos dalam waktu 2-3 hari bisa dicairkan dengan teknis penyaluran penerima dikumpulkan dan diserahkan secara tunai.
“Tidak ada alasan geografis tapi cari solusi jangan dibiarkan agar warga bisa segera menikmati bantuan," tegas Mensos Risma.
Pada kesempatan itu, Mensos juga membantu warga penerima bansos yang saldonya masih nol bisa terisi dan langsung bisa dicairkan uangnya, serta membantu penerima bansos yang KTP-nya rusak agar tetap bisa menerima haknya.
Bu Risma juga menyaksikan pencairan secara simbolis kepada para penerima bantuan sosial PKH berupa uang tunai dari himpunan bank-bank negara (Himbara).
Masyarakat yang dapat mencairkan bantuannya hari ini menyatakan kegembiraannya.
Ernawati, warga Kelurahan Segon, Pontianak Timur, mengaku senang bisa mencairkan bantuan PKH yang memang sangat dibutuhkannya.
“Senang sekali bisa mencairkan bantuan PKH pagi hari ini. Terima kasih Ibu Mensos. Bantuan ini sangat membantu untuk ekonomi keluarga, ” ujar Ernawati.
Perasaan sama dialami Sumiati, warga Kayu Manis, Pontianak Barat, yang mengaku baru pertama kali mencairkan PKH.
Wanita itu menerima Rp 2.947.000 dari bantuan PKH yang diserahkan langsung Mensos Risma.
"Terima kasih Ibu Mensos dan Kementerian Sosial. Saya memiliki satu anak sekolah, satu balita, dan bantuan ini sangat membantu sekali, ” ucap Sumiati. (mrk/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi