Menilai Kinerja Mensos, Akademisi UTM: Bu Risma Layak Dapat Nilai 8,5

Senin, 01 November 2021 – 20:22 WIB
Akademisi Universitas Trunojoyo Madura (UTM) Surokim Abdusalam menilai Bu Risma layak dapat nilai 8,5. Foto: Kemensos

jpnn.com, JAKARTA - Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya Universitas Trunojoyo Madura (UTM) Surokim Abdusalam menilai kinerja Tri Rismaharini menjabat Menteri Sosial selama hampir setahun ini sangat memuaskan.

“Saya kira Bu Risma layak dapat nilai 8,5,” kata Surokim di Madura, Senin (1/11).

BACA JUGA: Selamat, Bu Risma Raih Penghargaan Excellence in Leadership Medallion dari APACPH

Surokim menjelaskan penilaian tersebut diberikan karena melihat kebijakan yang digulirkan Risma menyentuh area strategis.

Menurutnya, tugas Kemensos dalam bidang perlindungan sosial di masa pandemi tidaklah mudah, karena perlu kecepatan untuk menyalurkan bantuan sosial dengan tantangan akurasi data penerima bantuan masih belum optimal.

BACA JUGA: Bu Risma Marah-marah, Gus Jazil: Perlu Ikut Terapi Kesabaran

“Oleh karena itu, upaya keras Mensos Risma memperbaiki data kemiskinan bukan hanya on the track, namun juga progresif,” ujarnya.

Surokim menegaskan perbaikan data kemiskinan bukan perkara mudah.

BACA JUGA: Yandri Susanto: Saya Pastikan Enggak Mungkin Bu Risma Marah...

Selain karena dilakukan dalam suasana pandemi, perbaikan data juga mencakup keluarga miskin yang tinggal di seluruh pelosok negeri dengan bentang geografis yang luas dan penuh tantangan alam.

Kerumitan makin bertambah karena selain jumlah data yang besar, juga mensyaratkan keterlibatan instansi lain, dalam hal ini pemerintah daerah yang notabene bukan di bawah kewenangan Kemensos.

“Maka memang peningkatkan kualitas data akan sulit dicapai bila dilakukan hanya dengan pendekatan administratif. Nah, Mensos memecahkan kerumitan ini dengan memperkuat dukungan teknologi,” kata Rohim, sapaan akrab Surokim.

Menurut Rohim, masalah penyaluran bansos juga tidak kalah rumit.

Sebab, anggaran negara yang sudah berada di perbankan ternyata tidak bisa begitu saja disalurkan kepada penerima bantuan dengan berbagai alasan.

Hingga mengakibatkan angka penerima bansos yang belum menerima bantuan bisa ratusan sampai ribuan di beberapa daerah.

Direktur Surabaya Survey Centre (SCC) tersebut bisa memahami kerisauan Risma mendapati kenyataan ini pada saat berkunjung di daerah dan menyaksikan adanya masalah dalam penyaluran bansos.

“Ini harus dipahami dari karakter pemimpin yang mengayomi dan memihak kepada kepentingan masyarakat miskin di masa pandemi,” katanya.

Ketua Komisi VIII DPR Yandri Susanto juga merasakan kerja keras Mensos dalam mengatasi dampak pandemi.

Yandri menyaksikan, dalam kunjungan ke daerah, Mensos hampir selalu menyempatkan diri memastikan bantuan segera tersalurkan kepada penerima manfaat.

Hal ini terlihat dari kegiatan pemadanan data yang dilakukan Mensos dengan melibatkan sejumlah stakeholders.

Bahkan dengan gaya kepemimpinannya, Mensos tidak segan menunjukkan sikap tegas.

Yandri tidak mempersoalkan terkait gaya kepemimpinan Mensos.

“Kalau saya nyaman-nyaman saja. Apa yang dikerjakan Bu Risma semata-mata untuk perbaikan data. Kita tahu data adalah masalah krusial. Bu Risma sedang bekerja keras memperbaiki data, agar puluhan juta orang miskin mendapat bantuan,” kata Yandri dalam program perbincangan di stasiun televisi beberapa waktu lalu.

Di lain pihak, Yandri malah melihat pembenahan justru harus dilakukan pada stakeholders.

Yandri melihat sejumlah daerah sudah dikunjungi Mensos dan didapati datanya bermasalah, sehingga Mensos menunjukkan reaksinya.

”Saya pastikan bilamana semua data itu baik enggak mungkin Bu Risma marah,” kata anggota Fraksi PAN ini.

Yandri memberi perhatian pada program Mensos yakni santunan kepada anak yatim terdampak pandemi. Ia meminta stakeholders, yakni pemerintah daerah sampai ke tingkat RT atau RW, dan para pendamping jangan main-main dengan data.

“Di tingkat bawah itu, ayo perbaiki data. Jangan main-main. Saya rasa kalau ini dilakukan, akan baik-baik saja kok,” katanya.

Yandri mengapresiasi sikap responsif Mensos tidak hanya dapat diihat dari respon cepat dalam setiap penanganan kasus.

Namun dalam koordinasi dengan legislator dalam forum WhatsApp grup, Mensos juga dinilai cepat merespon.

“Kami di Komisi VIII ini kan ada grup dengan Bu Risma. Kalau ada WA sampai jam 2 malam, masih direspon lho sama Bu Risma,” katanya. (mrk/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler